LAHAT, Detiksriwijaya – Isak tangis Firmansyah (55) pecah melihat putra kesayangannya Abdul hamid (11) ditemukan sudah terbujur kaku tak bernapas. Abdul meninggal dunia setelah terseret derasnya arus air sungai puntang saay sedang mandi bersama sahabat sepermainannya. Sabtu, (25.01.2020).
Informasi terangkum, kejadian bermula sekitar pukul 13.00 WIB saat korban bersama sahabatnya yang berjumlah 10 orang menuju sungai puntang untuk mandi usai dari bermain sepak bola.
Berselang 30 menit kemudian saat sedang asyik mandi salah satu seorang sahabat korban bernama Rafa (11) hanyut dibawa arus air yang saat itu sedang deras derasnya. Korban yang saat itu melihat sahabatnya hanyut bermaksud menyelamatkan, namun apa hendak dikata arus sungai yang saat itu deras ditambah lagi ketinggian air sungai sedang naik korban malah terbawa air dan tenggelam tiba tiba.
Sementara Rafa berhasil selamat karena berhasil menjangkau akar pohon yang tumbuh dipinggiran sungai. Pihak kepolisian Polres Lahat, TNI serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD, red) Lahat mengetahui adanya musibah dimaksud langsung menuju lokasi kejadian dan bersama sama melakukan pencarian yang juga dibantu warga setempat.
Pencarian yang memakan waktu kurang lebih empat jam akhirnya membuahkan hasil, sekira pukul 18.00 WIB korban Abdul berhasil ditemukan cukup jauh dari lokasi terseret arus dengan jarak kurang lebih 300 meter. Saat ditemukan korban terjepit diantara akar pohon buah rengas yang menjalar di dalam air.
Danramil kota Lahat, Kodim 0405/Lahat Kapten Kav. Dwi Satrio dibincangi dilokasi, menjelaskan korban ditemukan berkat kerjasama dari semua pihak baik TNI, POLRI, BPBD maupun masyarakat.
“Kabar awalnya, korban meninggal dunia atas nama Abdul Hamid ini hendak menyelamatkan sahabatnya Rafa yang saat itu hanyut, namun akibat kelelahan korban ini yang malahan hanyut dan tenggelam sementara sahabatnya berhasil selamat karena bisa menjangkau akar pohon yang tumbuh dekat dengan tepian sungai,”kata dia.
Senada Safri (49) ketua RT. 12 RW. 04 Kelurahan pagar agung (puntang), menjelaskan bemula dari korban bersama 10 sahabatnya usai main bola kaki kemudian memutuskan untuk mandi. Dikatakan Safri, korban berhasil ditemukan di dalam air tejepit diantara akar akar pohon.
“Ditemukan lah sudah dalam keadaan meninggal korban. Sungai puntang sendiri memanng debit airnya susah untuk diprediksi karena cepat naik dan cepat pulo turun ketinggiannyo. Info awalnyo korban dengan kawan kawannyo baru selesai maen bola kaki dan mandi dengan kawan kawannyo di tempat kejadian,”ujar Safri.
Sementara Firmansyah ayah korban hanya bisa tertunduk dan menitikan air mata melihat putranya kini telah meninggalkannya untuk selamanya. Firmansyah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu melakukan pencarian dan menemukan anaknya.
“Ini adalah kehendak Allah, aku besyukur anakku biso ditemukan. Aku ucapkan terima kasih kepada yang lah bantu pencarian anak ini,”ungkapnya sembari terisak dan meneteskan air mata.