Lahat, Detiksriwijaya – Kasus pemerkosaan yang menimpa korban AN (26) janda muda warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat yang jasadnya ditemukan di aliran sungai desa setempat pada 17 Agustus 2020 lalu, melibatkan lima terduga yang diketahui dua terduga berprofesi sebagai oknum LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang berkerja di Kota Pagaralam.
Panhar salah satu terduga sang exsecutor yang pertama kali menjamah tubuh korban, merupakan anggota oknum LSM yang namanya cukup di kenal di Kota dengan icon Gunung Dempo tersebut.
Panhar pula lah, terduga yang paling beringas memperkosa korban. Pasalnya, saat memperkosa, rekan terduga lainnya yakni Mirza dan Fitri melihat dan turut menyaksikan terduga Panhar memperkosa korban sembari mencekik leher korban hingga lemas.
Dimintai keterangan saat pres confrence yang diadakan di Polres Lahat, dihadapan wartawan Panhar mengakui perbuatannya. Namun, dikatakan Panhar dirinya pada saat itu khilaf.
“Yo aku LSM di Pagaralam, tapi kartu lah mati bulan delapan kemaren. Aku khilaf saat itu, entah aku sengajo apo idak memang tangan aku megang lehernyo,”ujar Panhar. Sabtu, (26.09.2020).
Kapolres Lahat AKBP Achmad Gusti Hartono SIK membenarkan adanya tindakan kekerasan pada tubuh korban.
“Berdasarkan hasil visum ada luka lebam lainnya di dada dan kepala,”terang Kapolres.
Terduga lainnya yang juga merupakan oknum anggota LSM yakni PS yang kini masih buron. Diketahui PS kabur saat sedang aksi demo di Kejati Palembang dan perihal tertangkapnya satu rekan seprofesinya sudah diciduk petugas Satreskrim Polres Lahat.