Idealis.co.id, Lahat– Sebuah langkah besar kembali diambil Dinas Sosial Kabupaten Lahat dalam perjuangan menurunkan angka kemiskinan. Melalui launching Kampung Usaha Peningkatan Ekonomi Keluarga (Kampek/Kampung Upek), pemerintah daerah menghidupkan semangat baru agar keluarga-keluarga di Lahat mampu bangkit, berdiri tegak, dan mengubah hidup melalui usaha mandiri.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lahat, Ekman Mulyadi, S.Sos, menegaskan bahwa Kampek lahir dari tekad untuk memberikan jalan keluar yang nyata bagi KPM. Sejalan dengan roh Tempur untuk Hidup Lebih Layak (Tempuyak), program ini bukan hanya mengulurkan bantuan, tetapi menghadirkan kesempatan, memberikan alat, dan menyalakan harapan agar masyarakat dapat kembali menggenggam kendali atas ekonomi keluarganya. Selasa, (09.12.2025).
Kelurahan Talang Jawa Selatan menjadi titik awal gerakan Kampek. Di sini, 90 KPM dari desil satu hingga lima—mereka yang masuk kelompok rentan—dipilih karena memiliki usaha yang layak dikembangkan. Kampek hadir sebagai tenaga pendorong agar mereka tidak hanya bertahan, tetapi melesat menuju kemandirian.
Pada momen launching, Ekman merinci bantuan modal usaha yang diberikan:
– 17 KPM usaha sembako,
– 3 KPM penjual bumbu,
– 1 KPM percetakan,
– 1 KPM bengkel,
– 5 KPM jamu,
– 7 KPM pedagang sayur,
– 53 KPM kuliner,
– 1 KPM penjual mainan,
– 1 KPM penjahit,
– 1 KPM penjual-beli sepeda.
“Ini bukan sekadar daftar bantuan. Ini adalah 90 titik perubahan, 90 keluarga yang hari ini memulai perjalanan baru,” tegas Ekman penuh optimisme.
Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, SH, MH, menambahkan bahwa Kampek dirancang untuk benar-benar menyentuh akar persoalan kemiskinan. Bantuan tidak dalam bentuk uang, melainkan modal usaha berupa alat dan bahan agar mampu menciptakan perputaran ekonomi nyata.
“Tujuan kami jelas: KPM harus bangkit, mandiri, dan keluar dari desil satu sampai lima,” kata Widia dengan lantang.
Ia menegaskan bahwa Kampek bukan program yang dibiarkan mengalir tanpa arah. Di baliknya, ada sistem monitoring dan evaluasi yang ketat. Mereka yang tidak serius akan dikeluarkan dari daftar penerima. Tetapi mereka yang menunjukkan perkembangan akan didukung lebih jauh, bahkan berpeluang mendapatkan tambahan modal.
“Kemiskinan tidak bisa dilawan dengan belas kasih semata. Ia harus dilawan dengan kesempatan, keseriusan, dan kerja nyata. Itulah yang kami lakukan hari ini,” ujarnya menutup dengan penuh keyakinan.







