LAHAT, Detiksriwijaya – Ratusan siswa siswi mulai dari kelas 1, 2 dan 3 sekolah menengah atas negeri Nomor 3 Lahat mengadakan unjuk rasa di lingkungan sekolah. Bukan tanpa sebab, ratusan pelajar ini menuntut Kepala sekolah (Kepsek, red) agar segera dicopot karena tidak bisa memimpin dan mendidik siswa agar kearah yang lebih maju lagi. Senin, (16/07/2108).
Dugaan adanya pungutan liar (pungli, red), yang dilakukan pihak sekolah terhadap siswa juga menjadi alasan kegeraman para siswa untuk menuntut Kepsek ini segera lengser dari jabatannya.
Tak hanya itu, persoalan dana dari pemerintah yang masuk guna kemajuan sekolah juga tak terserap dengan bijak dan terindikasi guna memenuhi kepentingan pribadi beberapa oknum pihak sekolah.
Siswa yang geram akan aktifitas curang ini melontarkan kata kata pedas yang berisikan suara hati para siswa, satu satu pelajar mengutarakan uneg uneg yang selama ini telah dipendam terkait kinerja Kepsek yang menurut siswa terindikasi menghalangi agar para siswa dapat mendapatkan pendidikan yang layak guna masa depannya.
Kamar kecil (WC, red) yang tak layak pakai juga menjadi perhatian serius pelajar ini, pantauan awak media dari tingat kebersihannya saja sudah bisa dipastikan kamar kecil ini memang terlihat seperti kamar berhantu yang angker.
Selain bau amis dan pesing, kamar mandi ini juga tak berkunci bahkan airnyapun tergenang tak lancar keluar apabila siswa selesai buang air kecil maupun besar.
#Amike#
“Mari pak lihat WC nya saja dulu, nanti bapak nilai sendiri apakah layak atau tidak,” ujar Amike semabari mengajak beberapa wartawan menuju WC dimaksud.
Amike juga menjelaskan dengan mengebu gebu, menyayangkan pihak sekokah telah memungut bayaran komite sekolah setiap bulannya. “Kami dak tahan lagi pak, setiap bulan kami disuruh bayaran 100 ribu. Bukan itu bae pak, coba bapak jingok pagar sekolah ni lah nak roboh, makmno nak maju kalau siswa jugo sering lompat pagar untuk bolos karno pagar pendek,”ungkapnya.
Selain itu keinginan siswa untuk memajukan sekolah sering tidak direspon Kepsek ini, seperti contoh dijelaska Amike, saat akan ikuti perlombaan mewakili sekolah tak ada bantuan suport sedikitpun. “Acuh bae dengan keinginan kami, pas kami ngajuke dana dak pernah di ACC. Padahal piala banyak lah bejejer di sekolah ini dari prestasi yang kami hasilke,” sampainya.
Amike berharap, agar kedepannya melalui tuntutan dirinya beserta kawan kawan diperhatikan pihak terkait. “Kami berharap Kepsek seperti ini diganti, dan kepada pemerintah tolong perhatikan dan dengar suara kami,” tandasnya.
Selanjutnya, merasa tak ditanggapi dengan serius pihak sekolah ratusan pelajar ini berjalan menuju kantor Bupati Lahat untuk menyampaikan suaranya agar “KEPSEK SEGERA LENGSER”.DS01