Pengamat Hukum Tanggapi Masalah ARPA Pagaralam

- Jurnalis

Senin, 22 Oktober 2018 - 13:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pagaralam, Detiksriwijaya.com – PT. Ayek Besemah nama lebel produksi ARPA (air minum kemasan) semakin banyak menimbulkan polemik, perihal adanya dugaan dugaan yang terdapat di perusahaan tersebut yang disinyalir adanya penyalahgunaan wewenang dan sebagainya.

Entah apa yang membelit ARPA ini hingga, permasalahannya jadi terkesan seperti timbul tenggelam dari tahun 2008 sampai sekarang, mulai dengan adanya dugaan main dibawah meja oknum pejabat pejabat struktural.

Walikota terpilih priode 2018-2023 Alpian Askoni sendiri bergerak cepat terkait polemik ARPA ini, orang nomor satu di Kota Pagaralam ini mengintruksikan agar ARPA segera disegel, agar menghindari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keadaan. Penyegelan Gedung produksi ARPA ini telah disegel beberapa waktu lalu, dengan beberapa pertimbangan.

Kita kembali ke Flashback Arpa ini yang berdiri dari tahun 2003 dan beroprasi atau berproduksi pada tahun 2005 penyertaan modal Pemerintah Kota Pagaralam Rp750.000.000 dan PT TOS senilai Rp320.000.000.

Berbeda dengan hasil audit BPK tahun 2007 yang menunjukan penyertaan modal pendirian tahun 2003 mencai Rp3.500.000.000 terbagi atas 3.500 lembar saham dengan harga Rp1.000.000,-.

Baca Juga :  Herman Hamzah, S.H, M.H Kuasa Hukum M. Ismail Menangkan PK MA PTUN

Berdasarkan kontrak MOU dari jumlah modal tersebut Pemerintah Kota Pagaralam memiliki 70 persen saham dengan nilai Rp2.450.000.000, sedangkan PT. Tirta Osmos Sampurna (TOS) sekitar 30 persen dengan nilai Rp1.050.000.000, (sumber dari berita di media cetak yang sempat beredar).

Saat Crew Detiksriwijaya mewawancarai pihak berwajib perihal disegelnya ARPA serta menanyakan tentang perkembangan penyelidikan ARPA, Waka Polres Pagaralam Kompol Tri wahyudi ,SH (11/10), mengatakan pihaknya masih mendalami hal tersebut dan masih menunggu hasil audit yang baru, karena tidak dapat hanya berdasarkan audit yang lama dikarenakan data tersebut dari audit 2007 sedangkan sekarang sudah 2018. sampai Kompol Tri.

Menanggapi polemik yang dialami ARPA, pengamat hukum Misnan Hartono.SH yang juga salah satu putra daerah Kota Pagaralam angkat bicara, menurutnya ia berpandangan persoalan masalah ARPA itu harus di buka dari awal supaya terang benderang karena terlalu banyak orang yang memanfaatkan kegiatan di Arpa sehingga tidak jelas semua hasil yang didapatkan.

“Harus dibuka dari awal, padahal arpa tersebut sudah banyak sekali menghasilkan, apa yang diproduksi dengan harga yang cukup mahal dengan harga kurang lebih Rp 19.000/dus bahkan mengalahkan harga Air mineral yang lain yang masuk ke Kota Pagaralam,” ujar Misnan.

Baca Juga :  Keadilan Segera Didapat Helmiati, UU ITE Akhirnya Jerat Nyinyiran IKE Di Live FB

Lanjutnya, dari awal terbentuknya ijin Arpa harus dikaji ulang dan ijin untuk pengelolaan Air mineral atau ijin pembuatan gudang serta yang lainnya.

“Pihak kepolisian Polres Pagaralam seharusnya dalam hal ini Tipikor harus kejar kasus ini bahkan kalo memungkinkan KPK harus turun tangan melihat jalanya Arpa yg sangat banyak merugikan uang negara,”imbuhnya.

Sementara untuk Walikota pagaralam yang saat ini menjabat harus memanggil semua instansi yang terkait dan membuka seluas-luasnya kepada pihak aparat hukum, untuk menuntaskan perkara pengelolaan air minum Arpa yang sampai saat ini tidak jelas siapa yang mengelola.

“Ya panggil semua instansi yang terkait, masalah ARPA ini harus segera dievaluasi agar semuanya bisa terang benderang, dan warga Pagaralam tidak bertanya tanya hingga mengundang pemikiran yang negatif,”ujar misnan

 

Berita Terkait

Arogan Kades Lesung Batu Tak Patuhi Putusan Inkracht Eksekusi, PN Lahat Putuskan Aanmaning
Begini Pengakuan Tersangka Ebi Yang Sebabkan Satu Anggota Polres Lahat Gugur
Kegiatan Fiktif Pembuatan Peta Desa Season II, Kejari Lahat Kembali Buru Tersangka Lain
SIAP-SIAP..!! TERSANGKA LAIN KASUS PETA DESA 2023 SEDANG DIULIK TIM KHUSUS KEJARI LAHAT
Perlawanan Tersangka DE Kandas, Praperadilan Peta Desa 2023 Dimenangkan Kajari Lahat
Restorative Justice Pelaku 335 KUHP, PLT Kajari MURA Keluarkan RH Dari Lapas
Kejaksaan Negeri Lahat Eksekusi Terpidana Anak di LPKA Palembang Persiapkan Anak Di Kehidupan Yang Lebih Baik
Laksanakan Amanat UU Narkotika, Rertorative Justice Kajari Lahat Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 20:40 WIB

Arogan Kades Lesung Batu Tak Patuhi Putusan Inkracht Eksekusi, PN Lahat Putuskan Aanmaning

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:47 WIB

Begini Pengakuan Tersangka Ebi Yang Sebabkan Satu Anggota Polres Lahat Gugur

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:54 WIB

Kegiatan Fiktif Pembuatan Peta Desa Season II, Kejari Lahat Kembali Buru Tersangka Lain

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:20 WIB

SIAP-SIAP..!! TERSANGKA LAIN KASUS PETA DESA 2023 SEDANG DIULIK TIM KHUSUS KEJARI LAHAT

Jumat, 9 Mei 2025 - 12:56 WIB

Restorative Justice Pelaku 335 KUHP, PLT Kajari MURA Keluarkan RH Dari Lapas

Jumat, 9 Mei 2025 - 11:41 WIB

Kejaksaan Negeri Lahat Eksekusi Terpidana Anak di LPKA Palembang Persiapkan Anak Di Kehidupan Yang Lebih Baik

Jumat, 9 Mei 2025 - 09:26 WIB

Laksanakan Amanat UU Narkotika, Rertorative Justice Kajari Lahat Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:44 WIB

Kok Bisa..!! Objek Pokok Perkara Masuk Sidang Praperadilan, Terkait Penetapan Tersangka Peta Desa Fiktif Kajari Tegaskan Sudah Melalui SOP

Berita Terbaru