Lahat, Detiksriwijaya – Puluhan masyarakat teridiri dari Desa Muara Maung, Telatang, Merapi dan Keban Agung mendatangi pihak PT Bina Sarana Sukses (BSS, red).
Kedatangan warga ke salah satu perusahan yang bergerak di pertambangan batu bara di Kecamatan Merapi Barat ini meminta pihak perusahaan terbuka dan berkeadilan dalam rekrut tenaga kerja. Senin, (21/01/2019).
Kedatangan massa dengan menggunakan kendaraan roda empat dan mengenakan media spanduk, sesampainya di workshop perusahan langsung orasi menyampaikan tuntutanya. “Kami ingin ada keadilan dan keterbukaan dalam rekruitmen tenaga kerja. Kami juga meminta agar masalah ijazah tak harus minimal SMA,” ungkap Dadang, salah satu perwakilan dari desa Muara Maung, saat menyampaikan orasi.
Dikatakan Dadang, terhadap tenaga kerja lokal yang belum memiliki skill agar perusahan bisa memberikan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat. Termasuk sistem training agar masyarakat desa memiliki skill. “10 tahun kedepan kami ini harus apa kalau tidak ada perhatian dari perusahaan,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Feriyadi perwakilan dari Desa Merapi. Menurutnya, perusahaan berada di wilayah desa sudah sepatutnya jika perusahaan memberikan perhatian dan kesempatan kepada warga lokal. Dan sudah sewajarnya juga jika warga ikut menikmati hasil bumi yang selama ini menjadi tempat tinggal warga. “Jangan sampai hasil dari batubara tidak dinikmati oleh masyarakat desa,”ucapnya.
Sementara itu sempat dilakukan mediasi atau pertemuan antara keduabela pihak. Namun, seperti disampaikan Marlin, perwakilan warga belum ada titik temu. Pihaknya berharap dalam waktu satu minggu sudah ada keputusan.
Divisi Legal PT BSS Horasio, mengatakan jika untuk informasi penerimaan tenaga kerja telah dilakukan satu pintu melalui Kepala Desa. Sedangkan untuk sistem training dan penerimaan tenaga kerja minimal SD atau SMP akan disampaikan terlebih dahulu ke pusat. “Kami sub kontraktor dari PT MAS. Jadi akan akan kami koordinasikan dahulu,” ujarnya.
Sementara Kapolsek Merapi AKP Herli Setiawan menambahkan bahwa pihaknya bersama unsur tripka berharap agar penyelesaian masalah bisa melalui musyawarah mufakat. “Jangan sampai bertindak anarkis dan menggangu kamtibmas,”pintanya