Pagaralam, Detiksriwijaya – Diduga alami gangguan jiwa Bayu Agnes (20) warga Dusun Pagar Agung, Kelurahan Tanjung Payang, Kota Pagaralam gorokan pisau ke lehernya sendiri hingga meregang nyawa.
Aksi bunuh diri yang dilakukan korban yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang ini terjadi 16 februari 2019 pukul 16.00 WIB tepatnya di Desa Belumai, Kecamatan Pagar Alam Selatan.
Informasi terangkum, sebelumnya pada Hari Jumat (15 Februari 2019) sekira pukul 20.10 Wib korban di jemput oleh ayah kandungnya Abrianto di Desa Suka Jadi, Kelurhan Pelang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Pagaralam kemudian langsung diantar ke rumah Ibu kandungnya yakni Yati yang kini sudah bercerai dari sang ayah.
Dari keterangan ibu korban, dihadapan pihak kepolisian menerangan bahwa pada Hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 sekira pukul 14.00 wib, Bayu mau di bawah ke tempat orang pintar (dukun) bermaksud mengobati korban tetapi korban langsung melarikan diri.
Tepatnya sekira pukul 15.45 wib saksi Zainal Aripan warga setempat menemukan korban telah tersandar di pohon bambu dengan leher telah di gorok oleh pisau yang ditemukan tidak jauh dari korban dan langsung memanggil warga setempat untuk meminta pertolongan.
“Korban di temukan warga sudah dalam keadaan tak bernyawa di TKP, anggota kita yakni yang bertugas sebagai anggota Bhabin ulu rurah yakni Bripka Niko dihubungi warga langsung ke TKP. Selanjutnya personil kita langsung melarikan korban ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaba dan perawatan, ” terang Kapolres Pagaralam AKBP Trisaksono Puspo Aji SIK, Msi.
Lebih lanjut dikatakan Kapolres, korban diajak ke dukun merupakan inisiatif dari ibu kandungnya dengan maksud untuk mengobati korban mengalami gangguan jiwa dengan cara non medis.
“Dari keterangan ibu kandungnya bahwa korban mengalami gangguan jiwa, juga dijelaskan beberapa hari ini korban takut betemu dengan orang makanya ibu korban punya inisiatif untuk diobati dengan non medis. Untuk sementara kasus ini masih dalam penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut,” Pungkasnya. Diego.