LAHAT, Detiksriwijaya – Bekerja sudah empat bulan lamanya sebagai penjaga di Rumah Sehat Covid 19 Kabupaten Lahat, Seno (40) warga Batay, Kelurahan Pagar Agung, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat belum mengetahui kejelasan gaji (honor) yang dijanjikan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat.
Pekerjaan penuh resiko yang dijalaninya selama ini harus ditelannya sebagai Pil Pahit. Perasaan seperti dibohongi selalu terlintas dalam benaknya, bagaimana tidak saat, dirinya kembali menanyakan haknya kepada petugas dari Dinas Kesehatan beberapa waktu lalu kembali dirinya diberikan janji hanya dengan kalimat “Sabar bae, tdak lama lagi, masih kita proses” ujar Seno menirukan perkataan salah satu petugas kesehatan yang sempat dirinya tanya. Sabtu, (22.08.2020).
Parahnya lagi, usai menerima kalimat tersebut, pil pahit harus kembali ditelan lelaki yang memiliki dua putri ini, kalimat pemberhentiannya sebagai petugas penjaga keamanan secara langsung didengar dari bibir salah satu Oknum ASN berinisil F yang diketahui memiliki jabatan penting di Dinas Kesehatan.
Walau dirinya sudah tidak dipekerjakan lagi, namun Seno yang memiliki usaha penjualan gorengan tepatnya di pinggir jalan lintas (depan rumah sehat covid) masih perduli untuk menjaga aset yang kini sudah tidak dijaga lagi.
Dibincangi, di warung gorengan miliknya, Seno berharap agar upah yang dijanjikan dinas kesehatan Kabupaten Lahat agar segera dipenuhi. Dituturkan Seno, upah yang dinantikannya sangat diharapkan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
“Berharap agar apa yang menjadi hak kami segera dipenuhi, kami sangat mengharapkan untuk menyambung hidup kami. Karena dimasa Covid ini, kami serba kesusahan, ” Ungkapnya.
Hasil pantauan Detiksriwijaya.com beberapa aset yang berada di dalam rumah sehat nampak sudah hilang. Saat ditanya perihal tersebut, Seno menjelaskan bahwa aset berupa TV, Kipas Angin, Gorden dan Mesin Air sudah diangkut pihak Dinas Kesehatan Lahat.
“Kalau untuk aset TV, Kipas, Sanyo dibawa dinas kesehatan katanya untuk diamankan, ” ujarnya. (DT).