Lahat, Detiksriwijaya – Ratusan Karyawan PT SERD positif Covid 19 beberapa waktu lalu berada di hotel-hotel yang ada di Kabupaten Lahat dengan dalih isolasi mandiri, membuat warga Kabupaten Lahat was-was.
Hotel Callista salah satu hotel berada di seputaran pusat pemerintahan Kabupten Lahat, turut disidak Satgas Covid 19 Lahat dan ditemukan adanya karyawan PT SERD yang sedang isolasi mandiri.
Dalam pernyataannya dihadapan wartawan, Bupati Lahat Cik Ujang SH menyampaikan kekesalannya karena perusahaan telah semena-mena meletakkan karyawan positif covid 19 di hotel-hotel yang ada di wilayah Kota Lahat.
Cik Ujang menyatakan dengan tegas apabila perusahaan tetap nakal dengan meletakkan karyawan untuk isolasi di hotel tanpa sepengetahuan Satgas Covid 19, dirinya mengancam bakal menutup perusahaan tersebut.
“Kalau ada karyawan yang sakit segera lapor dan kordinasi dengan pihak puskesmas, pihak desa maupun pihak Satgas. Kalau ada perusahaan ini masih ada yang nakal, pak Bupati tutup kalau dia nakal,”tegas Cik Ujang.
Sementara, Hotel Manager Callista Aidil Fajar, saat ditanya adakah laporan ke Satgas Covid 19 Lahat perihal isolasi yang dilakukan di hotelnya, ngeles dengan balik bertanya ada informasi dari mana bahwa hotel Callista terima isolasi karyawan PT SERD.
“Ada informasi dari mana pak bahwa kita ada isolasi dari PT serd izin kemaren saat pemaparan di offroom pemda di sana sdh di jelaskan oleh pihak suprem bahwa karyawan yg menginap di callista tdk ada yg positif,”katanya via whatsaaps.
Saat ditanya, apakah pihak hotel Callista mau bertanggung jawab apabila salah satu penyebab tersebarnya virus C 19 Di lahat berasal dari tamu yang inap di Callista ( positif C 19) dari karyawan PT SERD.
Serta disaat satgas covid 19 gencar-gencarnya memutus mata rantai penyebaran, apakah dengan mengisolasi karyawan positif covid 19 di Hotel tanpa harus lapor dan tanpa harus tau Satgas Covid 19 adalah dibenarkan.
Di inbok Whaatsaaps tanda tercentang biru tak ada jawaban lanjutan dari Aidil Fajar. Dari sini diduga kuat, isolasi mandiri benar-benar tidak dalam pengawasan prokes pihak hotel dan terkesan sengaja menyembunyikan adanya isoman dimaksud.
Sementara Iwan Regest warga Kabupaten Lahat, melihat kejadian adanya karyawan PT SERD positif covid 19 diisolasi tanpa pengawasan Satgas Covid 19 Lahat adalah tindakan yang tak bisa dibenarkan. Tutur Iwan, yang jelas adanya temuan karyawan isolasi di hotel Satgas Covid 19 Lahat kecolongan.
“Yang jelas Satgas Lahat ni kecolongan, kalau isoman tanpa melapor ke gusstu, samo bae dengan piknik, tapi men dak dilaporke samo be dengan piknik boss ku,” ujar Iwan.
Bahkan, Iwan menduga kemungkinan yang jadi penyebab lonjakan kasus peningkatan covid di lahat bersumber klaster karyawan positif dari tambang. Namun dalam hal ini, menurut Iwan pihak hotel juga yang harus bertanggung jawab kalau sampai benar penyebaran covid 19 di Lahat bersumber dari karyawan yang diisolasi namun bebas berkeliaran.
“Bisa jadi penambahan kasus Covid di Lahat ini bersumber dari karyawan tambang yang isolasi di hotel-hotel. Bukannya pas disidak Bupati, ada yang isolasi tapi bebas keluyuran cari makanan bahkan ambil uang tunai di beberapa Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Salahnya pihak hotel, karena tidak memberitahu ke Satgas kalau ada yang isolasi,”kata Iwan.
Lanjut lelaki berperawakan kurus ini, tidak menutup kemungkinan ada perusahaan lain selain PT SERD yang isoman di hotel-hotel di Lahat yang juga kasusnya sama tidak melapor ke Satgas.
“Sekali lagi sepertinya mereka bukan Isoman di hotel-hotel seperti Sigma dan Callista, nyatanya isoman kok wara-wiri, nah kalau wara-wiri itu berarti piknik,”ujarnya tertawa kecil.
Sebagai warga Iwan berharap, kedepan Satgas lebih aktif lagi, dengan kejadian ini pengawasan Satgas dianggap lalai dan jelas telah menimbulkan keresahan pada warga.
“Selaku pihak yang berwenang dalam menjaga wilayah supaya bebas dari Covid 19, kejadian ini Satgas Lahat berarti telah lalai. Jangan cuma cafe-cafe yang selalu ditegaskan, kedepan pengawasan ke tambang maupun ke hotel harus diperketat,”tandasnya.