Pagaralam, Detiksriwijaya – Sepuluh tahun menekuni usaha kreasi anyam rotan, pedagang kerajinan rotan belum mendapat sentuhan pemerintah Kota Pagaralam.
Salah satu hasil kerajinan khas Kota Pagaralam ini sendiri tak bisa dipungkiri merupakan daya tarik wisata yang dimiliki Kota dengan ikon Gunung Dempo.
Anyaman berbahan rotan menghasilkan berbagai jenis anyaman mulai dari anyaman pas bunga, topi, tudung saji, keranjang, parsel, sangkek kecil dan besar ini bisa di peroleh di pinggir jalan sepanjang jalur lintas Desa Muara Tenang, Kelurahan Perahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam tepatnya di depan Tebat Lebar Desa Muara Tenang.
Oktri (20) salah satu dari tujuh pedagang anyaman rotan, dibincangi (Senin, 25.04.2022) berharap kepada pemerintah setempat agar lebih memperhatikan UMKM anyaman rotan ini. Menurutnya, anyaman rotan ini sudah melekat dan sudah menjadi salah satu daya tarik wisata yang ada di Kota Pagaralam.
“Sudah 10 tahun berjualan disini, namun belum ada sentuhan dari Pemerintah Kota Pagaralam, kami cuma diminta KK dan KTP yang katanya didata dan bakal ada bantuan. Tapi hingga kini belum ada bantuan sama sekali,”ujar Gadis yang kini masih berstatus Mahasiswa di Fakultas Institut Teknologi Kota Pagaralam.
Lanjutnya, kreasi anyaman rotan dari Desa Muara Tenang ini sudah menyebar hingga ke luar Provinsi Sumsel. Untuk musim panen jualan sendiri dikatakan Oktri pada hari-hari besar diantaranya Idul Adha dan Idul Fitri.
“Biasanya yang beli pemudik tahun baru, idul adha dan idul fitri. Omset yang masuk bisa mencapai 5 juta dalam sebulan bahkan lebih. Jadi kami berharap pemerintah bisa mensuport kami untuk terus ada dan anyaman rotan ini tetap hidup,”pungkasnya.