Idealis.co.id, Lahat – Buntut panjang dari belum terbayarkan gaji, Tunjangan Hari Raya (THR) serta terancamnya sisa kontrak kerja yang tak bakal dibayarkan. Ratusan karyawan serbu PT Batubara Lahat (PT. BL) salah satu perusahaan penambangan batu bara yang beroperasi di Kabupaten Lahat.
Ratusan massa yang nampak beringas, melontarkan kata-kata makian, dengan mengatakan pihak perusahaan dzolim terhadap karyawan. Penantian untuk menerima gaji, nyatanya tak kunjung didapatkan karyawan yang telah memerah keringat dan tenaga pada perusahaan dimaksud.
“Nasib gaji kami tidak menentu, kami seperti dipermainkan. Gaji belum dibayar, THR tidak jelas dan sisa kontrak kerja kami bagaimana ceritanya. Perusahaan jangan zolim,”teriak massa di depan kantor PT BL. Senin, (25.03.2024).
Massa yang belum ditemui pihak berwenang pengambil keputusan dari perusahaan, kekeh untuk tetap berada di kantor dan mengancam akan menyegel kantor PT BL.
Sebelumnya pada tanggal 23 Maret 2024, PT BL telah ngeluarkan surat yang ditujukan kepada seluruh karyawan PT Batubara Lahat yang ditanda tangani Muhammad Puri Andamas selaku Direktur PT Batubara Lahat.
Adapun surat yang berisi 4 poin penting dalam surat tersebut diantaranya :
1. Gaji Karyawan PKWTT dan PKWT untuk periode bulan Maret 2024 akan dibayarkan paling lambat tanggal 01 April 2024.
2. Sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 Pasal 7 bahwa pekerja yang hubungan kerjanya berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan berakhir sebelum Hari Raya Keagamaan maka tidak berhak atas THR Keagamaan.
3. Kompensasi PKWT dan Sisa Kontrak yang timbul karena berakhirnya kontrak kerja akan dibayarkan pada saat PT. Batubara Lahat sudah beroperasi kembali dan melakukan penjualan.
4. Karyawan PKWT yang berakhir pada tanggal 29 Februari 2024 namun masih diperlukan untuk bekerja, akan tetap diberikan haknya sesuai aturan berlaku.
Dari isi surat inilah, yang kemudian membuat karyawan PT BL menanyakan langsung kejelasannya, terkait poin di nomor 3 perihal Kompensasi PKWT dan Sisa Kontrak yang timbul karena berakhirnya kontrak kerja akan dibayarkan pada saat PT. Batubara Lahat sudah beroperasi kembali dan melakukan penjualan.
Karyawan takut poin nomor 3 tersebut, tidak ditunaikan perusahaan yang nantinya hanya menjadi janji janji saja tak temu ujung pangkalnya.
Sebagian perwakilan massa mendatangi Kantor Disnakertrans Lahat untuk konsultasi terkait permasalahan yang sedang dialami. Kedatangan massa disambut langsung Kabid Hubungan Industrial Disnakertrans Lahat Andri Kurniawan.
“Kami tadi menerima rombongan perwakilan pekerja PT BL, terkait masalah yang sedang terjadi antara pekerja dan perusahaan PT BL, sekedar konsultasi,”terang Andri.
Dari beberapa point yang telah keluar dan dibawa pekerja ke mejanya, Andri menyikapi beberapa poin yang disampaikan perusahan cukup terang. Namun di poin nomor 3 itulah yang sebenarnya menyulut pekerja, karena tidak dijelaskan secara rinci kompensasi PKWT bakal dibayarkan.
Sementara, pihak perusahaan PT BL yang akan dikonfirmasi terkait situasi yang sedang memanas di kantornya, belum bisa ditemu dan beralasan sibuk.
Penulis : Darmawan
Editor : idealis.co.id
Sumber Berita : PT MEDIA KARYA SRIWIJAYA