Idealis.co.id, Lahat – Sengketa Lahan antara masyarakat warga Desa Banjarsari, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat memuncak, ratusan warga melakukan unjuk rasa di lokasi tambang batu bara PT BGG (Bumi Gema Gempita) menuntut penyelesaian sengketa lahan yang hingga kini tak kunjung usai.
Kades Banjarsari Aldi menyebut, aksi yang kesekian kali berlangsung ini, warga tetap menuntut alih fungsi lahan perkebunan yang menjadi lahan tambang batu bara yang hingga kini warga menyebut terlalu banyak intrik yang dikangkangi mafia tanah yang kemudian telah merugikan warga atas hak tanahnya kini terampas.
“Masih seperti aksi terdahulu, warga masih protes dan pertanyakan lahan perkebunan yang kini dieksplorasi pihak PT BGG diduga syarat kepentingan mafia tanah,”ujarnya Kamis, (04.04.2024).
Dijelaskan Aldi, objek yang menjadi sengketa adalah lahan yang berada di wilayah dataran Ayik Kutean ini secara keseluruhan diklaim adalah milik warga Desa Banjarsari, terlebih lagi wilayah ini juga adalah milik Desa Banjarsari.
“Aksi ini juga kami lakukan untuk bahan pertimbangan melaporkan ke Presiden RI dan Kementerian agar lebih serius menanggapi permasalahan ini.” Tukas Aldi kepada wartawan.
Terpisah, Hariansyah pemilik lahan di wilayah dataran ayik kutean juga menegaskan agar permasalahan lahan tersebut segera diselesaikan.
“Lahan kami sudah tidak bisa lagi digarap, jangankan mau menggarap akses menuju lahan kami sudah tidak bisa dilalui karena sudah ditambang oleh pihak PT.BGG notabene milik Widarto grup Sungai Budi. Yang menjadi persoalan serius karena pembebasan lahan yang diklaim perusahaan tidak melalui kami selaku pemilik lahan”sebutnya.
Penulis : Darmawan
Editor : idealis.co.id
Sumber Berita : PT MEDIA KARYA SRIWIJAYA