Idealis.co.id, Musi Rawas – Sebagai tindak lanjut dari persetujuan Jaksa Agung melalui JAM Pidum terhadap perkara a guo untuk dihentikan penuntutan berdasarkan keadiln Restorative Justice, hari Kamis (8 Mei 2025) sekira pukul 10.30 WIB Penuntut Umum pada Kejari Musi Rawas telah melaksanakan pengeluaran dari tahanan Riyan Hidayat yang didakwa melanggar Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP dari Lapas Kelas Il A LubukLinggau untuk dibawa ke Kantor Kejari Musi Rawas, .
Setibanya Penuntut Umum bersama Riyan Hidayat di kantor Kejari Musi Rawas, dipimpin langsung Plt. Kajari Musi Rawas menyampaikan pada pokoknya bahwasannya terhadap perkara Riyan Hidayat yang didakwa melanggar Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana tahapan permohonan sebelumnya telah mendapatkan persetujuan secara berjenjang, karena itu terhadap Riyan Hidayat (RH) terhadap penanganan penuntutan perkaranya dihentikan berdasarkan keadilan Restorative.
Simbolis pengeluaran terdakwa dari tahanan di Kantor Kejari Musi Rawas tersebut dipimpin langsung Plt. Kajari Musi Rawas Abu Nawas S.H., M.H., didampingi Ketua DPRD Musi Rawas Firdaus Cek Ola, Kasi Pidum Erwan Mardiansyah, T. SH., MH., dan Kasi Intelijen, Gustian Winanda, SH, Penuntut Umum, dan keluarga dari terdakwa dan korban.
Plt.Kejaksaan Negeri Musi Rawas menyampaikan bahwa dengan telah tercapainya perdamaian antara terdakwa RH dan Korban Asnudin dengan tanpa syarat dikarenakan Korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga, dengan adanya perdamaian ini diharapkan hubungan kekeluargaan para pihak kembali harmonis.
Plt. Kajari juga menyampaikan, berdasarkan kesepakatan para pihak, terhadap RH diberikan sangsi sosial berupa membersihkan Masjid dan Kantor desa setempat selama 3 hari kedepan.
“Semoga melalui Restorative Justice ini, kedepan Terdakwa RH bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga ini menjadi pelajaran kita bersama,”sampai Abu.
Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas Firdaus Cek Ola, menyampaikan semoga kedepan nya lebih baik lagi dan pelaku segera memperbaiki diri kedepanya, sehingga hal ini bertujuan untuk mencapai rekonsiliasi dan pemulihan melalui dialog terbuka dan responsif antara korban, terdakwa dan masyarakat lingkungan yang terkena dampak.
“Semoga kedepan nya RH lebih baik lagi dan pelaku segera memperbaiki diri kedepanya, hal ini bertujuan untuk mencapai rekonsiliasi dan pemulihan melalui dialog terbuka dan responsif antara korban, terdakwa dan Masyarakat lingkungan yang terkena dampak,”tandasnya.