Oknum Guru Mesum, Melati Hamil 3 Bulan

- Jurnalis

Rabu, 14 Februari 2018 - 19:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

LAHAT, Detiksriwijaya – Kasus pencabulan kembali terjadi di Kabupaten Lahat, kali ini Pelaku cabul ini melibatkan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS, red) yang sehari harinya bertugas sebagai tenaga pengajar (guru, red,) di salah satu Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kabupaten Lahat.

Sebut saja Melati (15) dirinya harus mengalami perbuatan cabul yang dilakukan oleh Kananda Herman (56) yang tak lain adalah guru korban dimaksud. Dari perbuatan bejat yang dilakukan lelaki berumur ini, korban yang kini menginjak bangku Sekolah Menengah Atas ini sudah berbadan dua (hamil, red) dengan usia kandungan tiga bulan.

Kejadian memilukan yang menimpa Melati ini terkuak, berawal dari kecurigaan ibu kandung korban yang curiga karena sudah beberapa bulan terakhir Melati tak kunjung datang Haid (menstruasi, red). Curiga selanjutnya ibu korban membawa Melati ke klinik kesehatan, bukan kepalang terkejut ibu korban mengetahui bahwa anaknya susah hamil.

Selanjutnya, ibu korban mendesak agar korban bicara jujur perihal siapa yang telah menghamilinya. Dari penuturan korban akhirnya diketahui bahwa Kananda Herman yang telah merenggut kesucian anaknya.

Baca Juga :  Tumbuhkan Kesadaran Peduli Kebakaran Hutan Dan Lahan Manggala Agni Kampanye Ke Sekolah

Tak terima, kemudian ibu korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib. Berdasarkan bukti lapor dengan nomor LPB / 26/ II / 2018 / SUMSEL / RES LAHAT, tanggal 14 Februari 2018, satuan Reskrim Polres Lahat akhirnya berhasil mengamankan Kananda Herman, warga Perumnas Selawi, Desa Selawi, Lahat. Ditangkap, Rabu di Desa Muara Siban Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat saat pulang mengajar.

Kapolres Lahat AKBP Roby Karya Adi SIK melalui Kasat Reskrim Polres Lahat AKP Ginanjar SIK membenarkan perihal penangkapan terhadap tersangka. “Modus yang dilakukan tersangka seolah- olah menganggap korban sebagai anak. Sering diajak makan, jalan dan dibelikan handphone. Lalu mengajak korban untuk bersetubuh layaknya suami istri,” terangnya.

Lanjut Ginanjar, awalnya korban menolak ajakan tersangka, karena tersangka terus merayu hingga korban akhirnya bisa dicabuli. Kejadian pencabulan ini terjadi sejak 2017 sejak korban masih SMP, hingga 2018, sampai korban kelas satu SMA. Pertama kali dilakukan di sebuah penginapan di Lahat.  “Pengakuan tersangka sudah tiga kali. Namun masih kita dalami, aksi cabul tersangka pertama kali dilakukan di salah satu penginapan (losmen, red) yang ada di Kabupaten Lahat,” bebernya.

Baca Juga :  Camat Dan Tokoh Masyarakat Apresiasi Kinerja Kapolsek

Sambungnya, tersangka sendiri telah memiliki istri dan dua orang anak. Tersangka dijerat Pasal 81 ayat (2) (3) UU RI.  No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. “Tersangka berikut barang bukti satu lembar seragam sekolah warna putih, satu lembar celana panjang warna hitam berlist biru telah diamankan. Selanjutnya akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tukasnya.

Sementara itu pihak keluarga korban yang tak mau namanya berharap agar lelaki berotak mesum tersebut dapat dihukum seberat beratnya. ” Tenaga pendidik seharusnya menjadi pembimbing, pengarah dan pelindung dari anak didiknya, bukan malah melakukan tindakan asusila yang menyebabkan masa depan anak didiknya menjadi rusak, psikis dan mental hancur. Pelaku tersebut tidak layak disebut guru, tapi lebih pantas disebut penjahat yang merusak generasi penerus. Mencoreng dunia pendidikan. Kami berharap pelaku mendapat hukuman setimpal sesuai hukum dan undang2 yang berlaku, agar terjadi efek jera bagi pelaku dan orang sejenis itu agar tidak ada korban berikutnya di kemudian hari,” harapnya. Ds01

Berita Terkait

PGRI Lahat Gelar Lomba Ranking 1 Guru di Citimall untuk Peringati HUT PGRI Ke-80 Hari Guru Nasional 
FGD Forkopimda Lahat Bahas Sinergitas Lembaga dalam Pemberantasan Narkoba, Wabup : Lahat Darurat Narkoba
Kontingen Karate Dojo Kejaksaan Negeri Lahat Kembali Torehkan Prestasi
Jaksa Selamatkan Tiga Tulang Punggung Keluarga dari Jeruji, Bukan untuk Dibiarkan Lepas Tapi untuk Dipulihkan
Sidang OTT Pagar Gunung: Iuran Silaturahmi Rasa Pemerasan, Duit Puluhan Juta Nyangkut di Meja Forum Kades
Kejari Lahat Gelar Sertijab Kasi Pidsus, Tekankan Integritas dalam Pemberantasan Korupsi
Truk Pasir Seruduk Rumah Sahar, Satlantas Polres Lahat Cepat Tanggap Urai Kemacetan
Melalui MoU LCC, Law Office Herman Hamzah S.H., M.H., Siap Bersinergi Bersama Lapas Kelas III Kota Pagaralam

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 13:25 WIB

PGRI Lahat Gelar Lomba Ranking 1 Guru di Citimall untuk Peringati HUT PGRI Ke-80 Hari Guru Nasional 

Senin, 1 Desember 2025 - 12:33 WIB

FGD Forkopimda Lahat Bahas Sinergitas Lembaga dalam Pemberantasan Narkoba, Wabup : Lahat Darurat Narkoba

Sabtu, 29 November 2025 - 04:50 WIB

Kontingen Karate Dojo Kejaksaan Negeri Lahat Kembali Torehkan Prestasi

Kamis, 27 November 2025 - 16:13 WIB

Jaksa Selamatkan Tiga Tulang Punggung Keluarga dari Jeruji, Bukan untuk Dibiarkan Lepas Tapi untuk Dipulihkan

Kamis, 27 November 2025 - 09:34 WIB

Sidang OTT Pagar Gunung: Iuran Silaturahmi Rasa Pemerasan, Duit Puluhan Juta Nyangkut di Meja Forum Kades

Minggu, 23 November 2025 - 21:15 WIB

Truk Pasir Seruduk Rumah Sahar, Satlantas Polres Lahat Cepat Tanggap Urai Kemacetan

Kamis, 20 November 2025 - 15:59 WIB

Melalui MoU LCC, Law Office Herman Hamzah S.H., M.H., Siap Bersinergi Bersama Lapas Kelas III Kota Pagaralam

Sabtu, 15 November 2025 - 17:22 WIB

Meresahkan, PT. BGG Digugat Nenek Hj. Nurila Diduga Serobot Lahan 54 Hektare

Berita Terbaru