Gorontalo, Detiksriwijaya – Seiring kemajuan ilmu teknologi serta perkembangan lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap kondisi ekonomi, politik, budaya dan pertahanan keamanan negara, hal ini pula tentunya menjadi tantangan yang dihadapi TNI AD ke depan semakin kompleks dan tidaklah mudah.
Untuk itu Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad, red) Jenderal TNI Mulyono menekankan kepada para prajuritnya untuk selalu meningkatkan profesionalisme prajurit. Hal tersebut, disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad, red) Jenderal TNI Mulyono di hadapan para prajurit Kodam XIII/Merdeka pada pengarahannya di Gorontalo, Rabu (12/9/2018).
“Jangan pernah berhenti menempa diri menjadi prajurit-prajurit profesional yang jago perang, jago tembak, jago beladiri, serta memiliki fisik yang prima”, tegas Kasad.
Disampaikannya, Komandan satuan (Dansat, red) harus serius dan konsisten dalam menjabarkan visi ini dengan menyusun program latihan yang efektif dan melibatkan seluruh anggotanya.
“Manfaatkan secara maksimal fasilitas latihan yang ada dan berdayakan pelatih-pelatih terbaik yang ada di jajaran Kodam XIII/Merdeka untuk mendapatkan hasil latihan yang maksimal. Pedomani prosedur dalam latihan, guna menghindari kecelakaan yang menyebabkan kerugian personil dan materil satuan,” imbuh Kasad.
Selain menekankan kemampuan dan profesionalitas prajuritnya, Kasad juga menekankan untuk menjaga soliditas antara TNI, Polri, Pemda (Pemerintah daerah) dan seluruh komponen masyarakat.
” Tingkatkan sinergi antara TNI, Polri dan Pemda guna menjamin stabilitas keamanan di wilayah Gorontalo, terutama menghadapi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 mendatang,” tegasnya.
Dalam pengarahannya Kasad mengapresiasi para Babinsa, yang mana telah melaksanakan tugasnya melebihi panggilan tugas. Telah banyak Babinsa yang memberikan kontribusi nyata yang positif terhadap permasalahan masyarakat maupun Babinsa yang berprestasi atas dedikasinya dalam menjalankan tugas.
Kasad juga berharap kepada kepada seluruh prajuritnya untuk menjalin komunikasi yang erat dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan segenap komponen bangsa di daerah guna memelihara toleransi dan menciptakan suasana yang kondusif di wilayah tanggung jawab satuan.