Tiger Lawas Dibandrol Harga Puluhan Juta

- Jurnalis

Kamis, 7 Maret 2019 - 20:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

#TLOC Club Motor Tiger Di Bumi Seganti Setungguan Lahat#

LAHAT, Detiksriwijaya – Kendaraan bermotor (sepeda motor) yang diproduksi negara matahari terbit (Jepang, red) bisa dibilang memang tiada duanya.

Salah satu contoh motor pabrikan negara samurai ini yakni Honda Tiger 2000 Seperti yang kita ketahui bersama, motor Tiger ini diproduksi awal pada tahun 1993.


Pada masanya, motor yang mayoritas dipakai para lelaki ini mengusung mesin 200 CC sangat cocok dan menjadi pilihan bagi pecinta touring.
Selain nyaman dan memang bandel di jalanan macan (Tiger 2000) ini juga tidak rewel.


Honda Tiger 2000 terbagi menjadi dua periode  Tahun produksi: 1993 – 2001 untuk tahun perakitan ini beberapa Club Motor dan Penghobi menyebutnya TILAS ( tiger lawas) karena dianggap motor tua dan klasik.


Hadirnya sang Macan pada tahun 1993 – 1996 pabrikan Honda menawarkan varian warna hijau gelap, merah marun, biru keunguan, dan kuning. Ketiga warna ini merupakan edisi terbatas.


Di Era 1996 – 2002 Honda kembali mengeluarkan si Macan dengan tambahan pilihan warna perak dan hitam.


Ciri khas yang masih bisa kita kenali dari Tiger 2000 kategori Lawas untuk penerangan lampu belakang dan lampu rem masih memakai single  bohlam. Sedangkan lampu depan dibekali reflektor multilensa. Handle bar ( pegangan) belakang masih terpisah kiri dan kanan.

Baca Juga :  Kapolsek Kikim Timur Iptu Samsuardi Terseret Banjir Bandang Gunung Kembang

Tiger 2000 ini dari awal munculnya sudah mengusung teknologi canggih pada urusan Indikator speedometer dan tachometer.
Sedangkan untuk logo Tiger 2000 pada tangki masih berjenis stiker (1993 – 1996) ornamen lampu depan & lampu sein di tahun ini masih dominan menggunakan warna hitam.


Di tahun 1997 -2002 karena mengikuti perkembangan tren, lalu  emblem berubah warna logam dan timbul. sedangkan edisi rumah lampu sudah nernuansa lapis chrome perak.


Pada tahun 1993-1998 untuk urusan kaki – kaki velg masih menggunakan jari-jari, lalu sesuai dengan perkembangan otomotif dan permintaan pasar ditanah air, Honda menawarkan pilihan velg palang ( racing dengan palang 6) dan bermerk Enkei.
Penggemar otomotif khususnya roda dua, saat ini Honda Tiger era 90an sangat diminati, bahkan dicari kolektor.

Hasil pantauan detiksriwijaya.com memang fantastis, untuk  harga jual Honda Tiger 2000 tahun 1993 mencapai 20.000.000 ( dua puluh juta rupiah), bahkan beberapa penikmatnya sanggup merogoh kocek yang lebih dari harga tersebut. 


Hasbi salah warga Kota Lahat dan pecinta motor  Honda Tiger 2000, mengatakan, dirinya memiliki motor Tiger perakitan tahun 1993, bahkan menurutnya,  motor kesayangannya ini sudah ditawar seharga 27.000.000. ( dua puluh tujuh juta rupiah).

“Luar biasa tawaran pada motor yang saya miliki, tapi kita belum rela melepas motor kesayangan ini,” ujar Hasbi.

Baca Juga :  Jalan Utama Penghubung Desa Simpur Dan Tinggi Hari Amblas, Pemerintah Diharap Cepat Tanggap


Masih kata Dia, mungkin juga pembeli menawarkan harga tinggi karena untuk mengikuti konter khusu Honda Tiger 2000 yang biasanya diadakan di beberapa daerah.


“Ya biasanya kalau kita memiliki tiger lawas dengan versi full original pasti harganya bisa dibeli dengan harga yang cukup tinggi. Nah kalau sudah berani ambil harga yang tinggi biasanya selain hobi juga biasanya untuk ajang kompetisi tiger original klasik,” Paparnya.


Selain itu, Hasbi juga menjelaskan bahkan ada yang mengatakan dari berbagai sumber bahwa tiger di tahun 1993-1996 merupakan tiger rakitan khusus dari Negara Jepang.

“Beberapa sumber mengatakan, Honda Tiger 1993 – 1996 merupakan Built Up dari Jepang. Memang dibuat dijepang dan semua mesin asli dari jepang. Makanya kolektor banyak berburu yang tahun tersebut,” kata Hasbi.

Lanjut Hasbi, memang, kadang tidak masuk akal bagi kaum awam harga motor tahun lawas dengan angka yang tinggi tersebut, terlebih yang tidak terlalu berminat dengan motor. Tapi bagi penikmat motor khususnya Honda Tiger 2000. Harga tersebut masih dianggap pantas.


“Selagi hobi harga bukan masalah, tentunya memiliki Tiger 2000 Lawas dengan mesin yang masih terawat merupakan kebanggan tersendiri,” Pungkasnya. Ds01.

Berita Terkait

Pidana Mati Terdakwa Predator Anak Di Lahat Sudah Memenuhi Rasa Keadilan
Kajari Lahat Tuntut Oknum Guru Ngaji Dengan Pidana Mati
Hoaks 50% Pemuda Jati Konsumsi Narkoba, Kades Tegaskan Hal Tersebut Fitnah Besar
Pengungkapan Penyelewengan Dana Hibah Ketua KONI T.A 2023 Penyidik Kejari Lahat Amankan BB Dokumen Dan Lima Unit Laptop
Gugatan Waris Atikah Salah Jalur Peradilan, Pewaris Sah Segera Miliki SHM Dari Kantor ATR BPN Empat Lawang
Arogan Kades Lesung Batu Tak Patuhi Putusan Inkracht Eksekusi, PN Lahat Putuskan Aanmaning
Begini Pengakuan Tersangka Ebi Yang Sebabkan Satu Anggota Polres Lahat Gugur
Usia 156 Tahun, Kabupaten Lahat Masih Ulang Tahun Bersama Masalah

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 09:48 WIB

Pidana Mati Terdakwa Predator Anak Di Lahat Sudah Memenuhi Rasa Keadilan

Selasa, 1 Juli 2025 - 16:11 WIB

Kajari Lahat Tuntut Oknum Guru Ngaji Dengan Pidana Mati

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:11 WIB

Hoaks 50% Pemuda Jati Konsumsi Narkoba, Kades Tegaskan Hal Tersebut Fitnah Besar

Rabu, 4 Juni 2025 - 16:03 WIB

Pengungkapan Penyelewengan Dana Hibah Ketua KONI T.A 2023 Penyidik Kejari Lahat Amankan BB Dokumen Dan Lima Unit Laptop

Minggu, 25 Mei 2025 - 09:25 WIB

Gugatan Waris Atikah Salah Jalur Peradilan, Pewaris Sah Segera Miliki SHM Dari Kantor ATR BPN Empat Lawang

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:47 WIB

Begini Pengakuan Tersangka Ebi Yang Sebabkan Satu Anggota Polres Lahat Gugur

Sabtu, 17 Mei 2025 - 14:02 WIB

Usia 156 Tahun, Kabupaten Lahat Masih Ulang Tahun Bersama Masalah

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:20 WIB

SIAP-SIAP..!! TERSANGKA LAIN KASUS PETA DESA 2023 SEDANG DIULIK TIM KHUSUS KEJARI LAHAT

Berita Terbaru

Sidang Tuntutan Tersangka Persetubuhan Anak Dibawah Umur

Agama

Kajari Lahat Tuntut Oknum Guru Ngaji Dengan Pidana Mati

Selasa, 1 Jul 2025 - 16:11 WIB