Lahat, Detiksriwijaya – Dalam Upaya mengendalikan penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi dan tepat sasaran, Pemerintah Kabupaten Lahat bersinergi dengan Pertamina guna menerbitkan kartu kendali.
Adapun kegunaan Kartu kendali tersebut adalah untuk pembelian elpiji 3kg yang ditujukan kepada masyarakat miskin khususnya di Kabupaten Lahat.
Sekda Kabupaten Lahat Januarsyah secara optimis mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lahat menyambut gembira dan siap sinergi dengan berbagai pihak terkait untuk rencana pelaksanaan Program Kartu Kendali tersebut.
“Program Kartu Kendali tersebut sangat baik untuk pendistribusian gas elpiji 3 kg agar bisa terarah dan tepat sasaran.
Tapi untuk ASN, TNI , Polri dan masyarakat menengah keatas tidak akan menerima Kartu Kendali.
“Saat ini Dinas Sosial sedang melakukan pendataan masyarakat miskin sebagai penerima Kartu Kendali. Kita berharap tidak terjadi lagi kelangkaan atau antrian elpiji 3kg ini,” Sampai Januarsyah pada awak media Rabu sore (30/9)
Januarsyah menambahkan, kartu kendali nantinya akan digunakan sebagai pengendali penyaluran elpiji bersubsidi 3kg dengan kuota terbatas bagi rumah tangga dan UMKM. Pemkab Lahat juga talah melakukan komunikasi serta berkoordinasi dengan Pertamina terkait Program Kartu Kendali. Diharapkan program ini berjalan dengan maksimal dan tepat sasaran.
Selanjutnya Syaifullah Aprianto selaku Kabag SDA Pemkab Lahat menyampaikan, pihaknya saat ini masih menunggu hasil pendataan dari Dinas Sosial. Hal ini dilakukan agar penerima Kartu Kendali jatuh ke masyarakat yang memang membutuhkan.
“Kartu Kendali ini memang ditujukan untuk masyarakat miskin, Pemkab Lahat bahkan sudah melakukan studi banding di Provinsi jambi terkait informasi dan semua mekanisme tentang Kartu Kendali,” ujar Syaifullah.
Syaifullah melanjutkan, sejauh ini yang menjadi kendala adalah teknis pengumpulan data. Saat ini data masih dalam proses. Diharapkan dengan data yang lengkap penyaluran Kartu Kendali bisa berjalan sesuai dengan program.
“Secepatnya kita akan jalankan pembagian Kartu Kendali. Namun Kita tidak mau terburu – buru. Tujuanya adalah agar data yang dierima nanti biasa dipertanggung jawabkan,” kata Syaifullah.