Mataram, Detiksriwijaya – Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) NTB mengadakan webinar untuk memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) dengan tema Narkoba Semakin Mengancam.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham NTB, Maliki sebagai Pelindung Pipas dalam pembukaannya memberikan apresiasi besar terhadap inisiatif dan ide dari Pipas NTB untuk menyelenggarakan webinar dengan menggandeng Dinas Pendidikan, Badan Narkotika Nasional Propinsi dan Polda Nusa Tenggara Barat.
Maliki sangat mengharapkan sinergi yang telah terjalin ini mampu memberikan insipirasi bagi Pipas untuk tetap eksis dan mampu mendongkrak rangking prestasi Organisasi Wanita Kanwil NTB dalam ajang Dharma Wanita Berprestasi pada Kementerian Hukum dan HAM Indonesia. Maliki juga megucapkan terima kasih atas antusiasme peserta yang mengikuti webinar ini.
Ia mengatakan dengan hadirnya narasumber yang berkompeten di bidangnya, diharapkan webinar ini dapat menjadi pencerahan kepada peserta khususnya generasi muda untuk menjauhi narkoba.
Sejurus dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Nusa Tenggara Barat sangat menyambut baik keterlibatan organisasi resmi Ibu-ibu Pemasyarakatan dalam ikut serta berperang melawan narkoba dan akan selalu membuka pintu terhadap Pipas NTB dalam kegiatan yang melibatkan siswa di bawah naungan Diknas Propinsi NTB. Melihat banyaknya kasus narkotika di NTB, Aidy Furqan, menyampaikan pentingnya pencegahan penggunaan narkotika terutama di kalangan pelajar.
Beliau menjelaskan penting untuk mengupayakan berbagai aktivitas atau pencegahan preventif yang terintegrasi langsung di layanan pendidikan dan pembelajaran serta orang tua dapat melakukan pendampingan.
Selanjutnya dalam pemaparan dari Wadir Resnarkoba Polda NTB, AKBP Erwin Ardiansyah, data jumlah kasus narkotika yang terjadi di NTB sepanjang 2020 hingga 2021.
Direktur Resnarkoba Polda NTB, Kombes Pol Helmi Kwarta, juga berkesempatan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para peserta. Tidak lupa Helmi mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap jajaran Pemasyarakatan Kemenkumham atas kerja sama yang baik sehingga dapat mengungkap peredaran narkotika di NTB.
“Pengungkapan kasus narkotika tidak bisa maksimal kalau tidak didukung oleh teman teman dari Lapas. Saya pribadi berterima kasih kepada teman teman Kumham dan WBP yang membantu,” ucap Helmi.
Pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh Adi Setyo Prabowo selaku penyuluh narkoba ahli pertama dari BNNP NTB tentang bagaimana kondisi terkait penyalahgunaan narkotika di Indonesia serta program BNN dalam memerangi narkoba dengan melakukan pendekatan dan menjamin rehabilitasi bagi pengguna narkotika.
Lalu sesi terakhir diisi dengan pemaparan dari Ketua PIPAS NTB, Desiani Maliki, yang tidak ketinggalan membagikan ilmunya tentang narkotika adalah pintu masuk HIV/AIDS. Beliau menegaskan bahwa prevalensi kasus HIV/AIDS pada generasi milenial dan generasi Z mulai sangat meresahkan dan harus menjadi perhatian semua lini. Terlebih pengguna narkoba suntik (penasun) yang menjadi sumber penularan virus HIV/AIDS mencapai angka yang tidak sedikit. Terlebih dimasa pandemi ini, HIV/AIDS merupakan hal yang sangat mematikan jika disandingkan dengan COVID-19, terlebih telah ditemukannya kasus dengan mutasi virus Covid-19 yang berulang-ulang pada penderita HIV (+).
Antusiasme peserta webinar ini sangat tinggi, dilihat dari banyaknya pertanyaan melalui chat kepada panitia. Namun dengan keterbatasan waktu sehingga tidak memungkinkan untuk menjawab seluruh pertanyaan dari para siswa SMU/SMK sederajat. Diakhir sesi, webinar ini ditutup dengan memberikan doorprice berupa voucher pulsa yang diberikan kepada 10 penanya terbaik.