#Muhammad Anggun Nopriadi S, S.Pd
Lahat, Detiksriwijaya – Ketua KAMMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ), Seganti Setungguan Lahat Muhammad Anggun Nopriadi S, S.Pd, sebut sampai saat ini Visi Misi Kabupaten Lahat belum selaras dengan realita kehidupan juga pembangunan yang ada di Kabupaten Lahat.
Begitu kalimat yang disampaikan langsung M. Anggun, pada saat diskusi OKP dan Ormawa di Gedung Pertemuan Pemkab Lahat, pada Rabu (01/06/2022). Anggun juga menyampaikan, beberapa catatan realita yang menjadi sorotan KAMMI Lahat, yang mana dijelaskan sangat menciderai Visi Misi Kabupaten Lahat.
“Tentunya masih segar dalam ingatan kita, saat Kabupaten Lahat dihebohkan oleh pemberitaan yang sangat mencoreng, sebut saja contohnya seperti kasus PNS nyambi jual sabu, Kasus korupsi kepala dinas, hingga video sawer oknum aparat penegak hukum,” ujar Anggun Nopriadi yang akrab disapa Muhan.
Melalui media ini, melihat situasi juga kejadian yang telah membuat buruk citra baik Bumi Seganti Setungguan, beberapa poin yang juga menjadi sorotan KAMMI Lahat, mulai dari aspek ketenagakerjaan hingga IPM (Indek Pembangunan Manusia) Lahat membuat KAMMI Lahat menyatakan sikap.
“Adapun isu ketenagakerjaan, dilihat dari sisi penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha, ada sekitar 55,13 persen penduduk usia kerja yang bekerja di lapangan usaha pertanian. Kemudian disusul dengan lapangan usaha jasa, sebesar 33,66 persen. Yang paling kecil adalah lapangan usaha industri, yaitu sebesar 11,21 persen.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Angka IPM Kabupaten Lahat mengalami peningkatan hingga tahun 2019 67,62 , lalu menurun pada tahun 2020 yaitu menjadi 67,44,”ungkapnya.
Lanjut Muhan, jumlah penduduk miskin Kabupaten Lahat tahun 2020 berkisar 65.750 jiwa, meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya 2019 65.003, Sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang mempunyai peranan terbesar dalam perekonomian Kabupaten Lahat. Sektor ini memberikan kontribusi tertinggi dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu sebesar 34,39 persen di tahun 2020, atau sekitar 5,97 trilirun rupiah.
“Tingkat Pengangguran Kabupaten Lahat mencapai 4,18 persen. Sementara untuk Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk Kabupaten Lahat terlihat stabil dari tahun sebelumnya. Rata rata Lama Sekolah untuk tahun 2018 sebesar 8,44 tahun meningkat pada tahun 2020 menjadi 8,46 tahun atau telah menyelesaikan pendidikan hingga kelas VIII. Namun angka ini masih kurang terhadap RLS pemerintah pusat minimal 12 tahun sekolah,”jelasnya.
Untuk prasana pembangunan jalan, panjang jalan di Kabupaten Lahat pada tahun 2020 mencapai 1.339,15 km yang terdiri dari jalan negara, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Lebih dari 54 persen permukaan jalan di Kabupaten Lahat sudah di aspal . Panjang jalan yang diaspal dari tahun 2019-2020 meningkat sebesar 0,58 persen.
Lebih jauh dikatakan, laju pertumbuhan sektor perdagangan terjun bebas dari sekitar 8,86 persen pada tahun 2019 menjadi -7,21 persen pada tahun 2020. Angka ini merupakan penurunan ekonomi terbesar di antara sektor lapangan usaha lainnya di Kabupaten Lahat.
“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat selama periode 2016-2019 relatif baik, namun mengalami penurunan cukup tajam pada tahun 2020. Dari 5,68 (pertumbuhan ekonomi dgn migas) menjadi 0,44 Sedangkan pertumbuhan ekonomi tanpa migas 5,62 menjadi 0,36,”katanya lagi.
Juga bisa dilihat, IPM Lahat berada pada posisi ke-9 dari 17 kabupaten/kota, dengan besaran IPM 67,44. Angka tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Lahat termasuk kategori IPM sedang. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Lahat termasuk peringkat ke-8 terendah di Provinsi Sumatera Selatan dengan TPT sebesar 4,18 persen. Artinya, dari 100 penduduk yang berusia kerja (15-64 tahun) dan aktif secara ekonomi, terdapat 4 hingga 5 orang yang menganggur.
“Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lahat menduduki peringkat ke-7 terbanyak di provinsi Sumatera Selatan yaitu 65.750 jiwa (sekitar 15,95 persen dari total penduduk Kabupaten Lahat),” tuturnya.
Melihat semua itu, KAMMI SS menyatakan 10 poin sikap yakni :
1. KAMMI Lahat menyatakan mengapresiasi setinggi-tingginya atas beberapa pencapaian yang telah dilakukan bupati selaku pimpinan Pemkab Lahat.
2. KAMMI Lahat menyatakan bahwa akan selalu menjadi mitra kritis pemkab lahat dalam memimpin, mengelolah dan menjalankan fungsi nya.
3. KAMMI Lahat mendesak semua stakeholder pemerintah terkait untuk terus menjalankan tugasnya dgn Amanah sesuai dgn misi Bupati Kabupaten lahat
4. Meminta pemkab lahat, jajaran kepolisian, TNI serta BNN untuk terus memberantas narkotika di lahat sehingga terbentuk masyarakat lahat bebas dari pengaruh obat-obatan terlarang.
5. Pemkab lahat untuk terus berkomitmen memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme yang terjadi di lingkungan pemkab secara khusus maupun lingkungan Kabupaten Lahat secara umum
6. Memberikan pendidikan dan contoh moral yang baik terhadap semua jajaran pemkab dan masyarakat lahat.
7. Pemkab lahat untuk terus berupaya memangkas penganguran dan kemiskinan yang ada di Kabupaten Lahat.
8. Adanya manajemen dunia tambang yang baik mengingat besarnya kontribusi tambang pada perekonomian kab lahat, agar tidak hanya eknomi berdampak tapi juga memperhatikan aspek sosial masyarakat yang terdampak secara negatif oleh pertambangan
9. pemkab lahat untuk berkomitmen memberikan bantuan dan akses pendidikan yang baik kpd masyarakat hingga Perguruan tinggi
10. pemerintahan lahat memberikan strategi untuk pertumbuhan ekonomi kab lahat.
Ketua KAMMI Lahat mengkritisi tentang sulitnya mengakses dokumen Rencana Strategis kabupaten lahat tahun 2019-2024 (Renstra Kab. Lahat 2019-2024) serta dokumen RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2019-2024 Kabupaten Lahat.
Hal ini tentu dianggap penting karna kedua dokumen tersebut sebagai landasan dasar arah kinerja bupati selaku pimpinan Pemkab Lahat.