Idealis.co.id, Lahat – Jamban (tempat buang air kecil dan besar) masih belum dimiliki ribuan Kepala Keluarga (KK) warga masyarakat Bumi Seganti Setungguan Kabupaten Lahat. Tercatat, melalui data yang dimiliki Dinkes Kabupaten Lahat bidang Kesmas (Kesehatan masyarakat) hasil data dari Update data 35 Puskesmas tersebar di Kabupaten Lahat tahun 2025 ada 7.047 KK belum mampu memiliki Jamban layak.
Dikatakan Kepala Dinkes Kabupaten Lahat Taufiq M Putra SKM MM melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Agustia Ningsih SKM MM, pada tahun 2018 di Kabupaten Lahat persentasenya hanya 18 persen dari 150 ribu KK masyarakat masih buang air besar sembarangan.
Angka tersebut berkurang, hingga memasuki tahun 2025 cukup drastis warga yang memiliki Jamban persentasenya meningkat hingga diatas 80 persen. Kesadaran masyarakat ini tentunya berkat dukungan semua pihak baik dari pemerintah maupun unsur terkait juga peran aktif TNI AD pada waktu lalu dengan adanya program Jambanisasi.
Pada pemberitaan sebelumnya, di tahun 2018 lalu program Kegiatan Jambanisasi Kodim 0405 Lahat bersama Dinas Kesehatan setempat membangun sebanyak ribuan jamban keluarga untuk warga di kabupaten Lahat supaya lingkungan menjadi sehat. Kegiatan tersebut disambut antusias dan positif warga.
“Namun, masih ada Kepala Keluarga (KK) belum memiliki jamban di Kabupaten Lahat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat hingga tahun 2025, sekitar 7.047 di Kabupaten Lahat, belum mampu menyediakan sarana jamban yang layak,”sampai Agustia. Kamis, (14.08.2025).
Agustia mengajak kepada semua pihak agar perduli, pentingnya menjaga kesehatan salah satunya adalah mengajak masyarakat untuk sadar Jamban supaya tidak lagi ada kedepannya warga yang masih buang air besar sembarangan.
“Saat itu kami bergotong royong untuk pembuatan jamban gratis kepada masyarakat, mulai dari bantuan pemerintah, dana CSR perusahaan, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), dan dari anggota dewan Ibu Sri Meliyana. Bahkan Kodim 0405 Lahat memang buat sendiri klosetnya untuk dibagikan kepada masyarakat yang belum memiliki jamban. Ada juga bantuan berupa semen, pasir dan lainnya,” jelasnya, Kamis (14/8/2025).
Agustia mengungkapkan, peran serta Kepala desa adalah hal yang sangat penting agar di desa desa tidak lagi ditemukan adanya kasus warga yang belum memiliki jamban yang layak. Lanjut perempuan yang biasa dipanggil Tia ini, bagi warga yang belum memiliki jamban, bisa dengan cara mengadakan arisan jamban.
“Disisi lain pemenuhan jamban yang layak tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, harus dilakukan secara keroyokan bersama lintas sektor terutama oleh pemerintah desa setempat dengan menggunakan dana desa, lagi lagi ini pentingnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Ada juga contoh kendala lain, ada di salah satu wilayah di Lahat kota ini yang warganya belum memiliki jamban, karena tinggal di wilayah padat penduduk yang tidak memiliki cukup lahan untuk membangun septic tank pribadi. Sehingga saat mereka buang air besar, kotoran langsung ke got ataupun siring,” ungkap Tia.
Disampaikan Tia, guna menyadarkan masyarakat pentingnya Jamban serta menjadikan warga Kabupaten Lahat bisa memiliki jamban layak, selain bekerja sama menggandeng pihak lain. Puskesmas sebagai ujung tombak di bawah terus melakukan sosialisasi dan edukasi perihal pentingnya ketersediaan jamban di masing-masing rumah.
“Harapannya agar masyarakat yang belum memiliki jamban, tergerak menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan bebas dari penyakit, yang disebabkan oleh perilaku buang air besar sembarangan. Selain untuk kesehatan, kami juga edukasi dengan pemahaman keagamaan, akan pentingnya menjaga kebersihan,” sampainya.