LAHAT, Detiksriwijaya – Forum komunikasi pimpinan provinsi Sumatera selatan, Forkopimda kabupaten Lahat tinjau lokasi bencana alam di kecamatan Mulak ulu, kabupaten Lahat. Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumatera selatan H. Herman deru didampingi Kapolda Sumsel Irjen pol Priyo, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, SIP memberikan suport moril kepada warga yang sedang berduka. Selasa, (31.12.2019)
Sebelumnya, pada hari Senin, (30.12.2019) Bupati Lahat Cik Ujang SH didampingi, Dandim 0405/Lahat Letkol Kav. Sungudi, Kapolres Lahat AKBP Irwansyah SIK, MH, CLA diwakili Kapolsek Kota Agung AKP Freddy Raja guguk, Kajari Lahat Jaka Suparna memberikan bantuan berupa bahan pangan kepada warga yang tertimpa musibah.
Kunjungan kali ini, Gubernur Sumatera Selatan Herman deru dihadapan wartawan dan masyarakat menyampaikan dan menegaskan bahwa rumah yang mengalami kerusakan akan dilakukan rekonstruksi. Dananya 100 persen dari pemerintah Provinsi Sumsel dan pemerintah Kabupaten Lahat.
“Termasuk fasilitas umum seperti Paud dan rumah ibadah yang rusak dan hanyut,” tegas Gubernur dihadapab para korban bencana banjir bandang di Desa Keban Agung Kecamatan Mulak Sebingkai Lahat.
“Kita juga minta bantu untuk pengawalan dari pihak Kodam. Target kita 1 bulan rekonstruksi rumah telah selesai,” tambahnya.
Tak hanya itu, kepada pihak BPBD kita berharap agar ada petugas trauma healing guna menghilangkan trauma dan mengembalikan rasa percaya diri para korban. “Posko kesehatan juga standbye 24 jam. Kita juga minta pihak PLN agar listrik bisa segera ada,” ungkapnya.
Usai mengungjungi korban banjir, Gubernur dan rombongan kemudian meninjau jembatan ambruk di Desa Pengentaan, dan perbatasan Desa Geramat -Desa Lesung Batu.
Dijelaskannya bahwa jembatan ini merupakan penghubung kabupaten Lahat dan Muara Enim. Diduga adanyan penambangan batuan warga menyebabkan terjadinya longsor. “Jembatannya kokoh namun memang air menghantam oprit sehingga longsor,” tambahnya.
Diupayakan pemasangan jembatan balley dan target dua bulan bisa digunakan kembali. Namun dalam waktu dekat diupayakan jembatan ekstra darurat minimal jembatan yang bisa dilalui mobil kecil. “Karena jangan sampai aktivitas masyarakat dan ekonominya terganggu,” tambahnya.
Sementara Jon Kenedi warga Desa Mengkenang mengungkapkan, untuk sementara masyarakat bergotong royong membangun jembatan darurat yang bisa dilalui pejalan kaki. “Sore kemarin langsung dibangun warga. Karena banyak warga yang diseberang kerja di kawasan Mulak ini. Begitupun sebaliknya. Sedangkan jembatan ini merupakan akses utama,” tambahnta.
Bahkan jalan ini merupakab akses warga dari arah Pagaralam hendak ke Lampung. “Termasuk mengakut hasil bumi seperti kopi untuk dibawa ke Lampung biasnata lewat jalan Lahat- Muara Enim via Semendo ini,” tambahnya.