MENATA KOTA MEMBANGUN DESA
Oleh : Bursah Zarnubi
Perubahan, Kabupaten Lahat perlu perubahan menuju Kabupaten Lahat yang lebih maju lagi dan tentunya perubahan tersebut dilandasi dengan niatan agar kesejahteraan merata dan bisa dinikmati semua lapisan warga masyarakat Bumi Seganti Setungguan Kabupaten Lahat.
Kabupaten Lahat itu perlu perubahan besar, dari sektor pembangunan, bila pola pembangunan monoton yang hanya mementingkan timbulnya proyek pekerjaan, justru tidak menyentuh dan justru dampaknya membuat rakyat semakin bertambah miskin.
Karena pola ini hanya dinikmati sekelompok elit berkuasa, puncaknya kemiskinan membesar, ketimpangan menjadi jadi, keadilan semakin jauh, lapangan kerja menyempit, ada tapi hanya ditempati oleh sedikit orang yang dekat kekuasan dan kekerabatan.
Kita akan melakukan perubahan itu menuju menata kota sejahtera dan membangun desa yang adil makmur. “Menata Kota Membangun Desa”. Kemajuan kota harus juga berdampak kepada kemajuan desa, begitu juga desa harus maju dengan pertanian modern agar ada keseimbangan yg adil antara desa dan kota.
Sungguh miris melihat apa yang terjadi, di Kabupaten Lahat dari sektor pekerjaan yang tak pernah maju dan hanya dinikmati segelintir orang, yang mana kemudian memaksa warga pribumi lainnya harus mencari kerja di luar Kabupaten Lahat merantau ke pulau Jawa, bahkan sampai ada yang pergi bekerja ke luar negeri karena tak bisa mendapat pekerjaan di tanah kelahiran sendiri.
“Kabupaten Lahat itu dalam 5 tahun memerlukan 15.000 Lapangan kerja baru. Agar masyarakat lahat tidak meninggalkan Lahat mencari pekerjaan ke jakarta atau tempat-tempat lain yang belum tentu membawa kehidupan yang lebih baik. Kenapa bisa terusir dari tanah sendiri, karena para elit pemerintahan tidak berpikir dan berupaya berinovasi agar terciptanya lapangan kerja.
Perubahan, intinya terjadi perubahan secara cepat dalam pembangunan ekonomi. Tumbuhnya lapangan pekerjaan diberbagai sektor, agar semua orang dapat bekerja. Dengan bekerja ada pendapatan, dengan pendapat anak anak bisa sekolah, kalo sakit bisa berobat, dengan bekerja bisa melengkapi sandang dan pangan. Tidak ada kenikmatan yang sempurna kecuali semua orang dapat bekerja mencari nafkah sebagai kebanggan keluarga. Itulah tujuan pembangun.
Dampak negatif politik uang yang selalu digunakan oknum calon kepala daerah di suatu wilayah, yang mana merusak dan memberikan pelajaran pembodohan pada warga masyarakat, yang nantinya hanya karena nominal rupiah bakal sengsara selamanya.
Politik uang hanya sekejap dalam pelukan, membius sesaat saja, tapi 5 tahun penderitaannya, dan bahkan bisa sengsara selamanya. Hayyo…, bangunlah dari tidur lama dalam kegelapan, sadar dan bangkitlah untuk kemajuan dan kemakmuran. Mari kita lakukan perubahan, menata kota membangun desa. Kutuklah politik uang pembawa bencana masa depan.
Penulis : Darmawan
Editor : idealis.co.id
Sumber Berita : PT MEDIA KARYA SRIWIJAYA