Idealis.co.id, Lahat – Kegiatan yang bertemakan “Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa” itu telah berlangsung digelar selama 3 hari sejak 11 hingga 13 Oktober 2024 di Aula Pascasarjana Universitas Serelo Lahat.
Adapun peserta kegiatan berasal dari mahasiswa Universitas Serelo Lahat dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Lahat didominasi oleh Mahasiswa yang notabenenya semester 1 dan semester 3.
Dalam kesempatan itu, Oktaria Saputra mengupas satu-persatu ihwal betapa pentingnya mahasiswa mengambil peran aktif dalam berorganisasi. Agar terbentuknya karakter mahasiswa serta mendidik mereka agar lebih lantang dalam menyuarakan kepentingan umat.
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Pagar Alam Periode 2020-2021 dan juga Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI ini memberikan gambaran dari manfaat dalam berorganisasi, agar terciptanya hubungan silaturahmi yang akan berdampak kepada keberlanjutan lembaga dan terbinanya hubungan baik secara personal mahasiswa itu sendiri.
“Selain mengedepankan perkuliahan yang menjadi tanggungjawab kita kepada orang tua, tidak salahnya kita ber-HMI sebagai bekal yang akan membentuk pemahaman kita suatu saat nanti,” ujar Oktaria.
Okta menjelaskan, Pendidikan yang ditempuh oleh setiap orang belum tentu menjadikan sebuah jaminan bagi orang tersebut akan bekerja sesuai dengan ilmu yang digeluti semasa kuliah.
Dihadapan para peserta, Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI, menegaskan Basic Training (LK-1) HMI merupakan gerbang awal bagi mahasiswa untuk bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam.
Menurutnya, Basic Training (LK-1) HMI ialah gerbang awal bagi mahasiswa untuk secara resmi masuk menjadi anggota HMI.
“Berproses di HMI sebagai insan insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT dalam hal ini perjuangan ke depan harus konsisten dan maksimal karena akan ada banyak tantangan yang akan kita hadapi dalam perkembangan zaman kedepan,”pungkasnya.
Hal yang mulai hilang dalam jiwa Kader HMI adalah sikap, nilai dan kemampuan dalam usahanya untuk melakukan transformasi watak dan kepribadian seorang muslim yang utuh (kaffah), sehingga Kader HMI memiliki keberpihakan yang jelas terhadap kaum tertindas (mustad’afin) dan melawan kaum penindas (mustakbirin). Setiap gerakan mulai dari proklamasi, revolusi hingga reformasi selalu ada andil mahasiswa. Lantas kemana Kader HMI sekarang dalam tugasnya mengawal pemerintah. Dimana banyak sekali permasalahan yang timbul lalu hilang tanpa adanya kejelasan. Namun harus tetap dengan arah perubahan yaitu usaha untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
“Reaktualisasi perkaderan adalah cara yang tepat untuk menanamkan lagi Mission untuk setiap Kader HMI. Hal ini harus dilaksanakan secara konsisten dan diiringi oleh pegangan yang teguh terhadap idealisme dan menjaga sikap hanif sehingga kehadiran mahasiswa sebagai kaum intelektual ada di tengah tengah masyarakat benar dirasakan. Untuk itu Kaum HMI Millenial sekarang harus memahami Kualitas Insan Cita dengan baik untuk menanmkan pada diri sendiri. Sehingga akan terlahi Kader Insan Cita sebagaimana yang tersurat di Tujuan HMI,”tutupnya.
Penulis : Darmawan
Editor : Idealis.co.id
Sumber Berita : PT. Media Karya Sriwijaya