LAHAT, Detiksriwijaya – Terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan politisi partai Gerindra H. Nopran Marjani kepada politisi partai Nasdem Arry Amd, yang berujung pada laporan polisi yang dibuat Arry ke Polres Lahat. Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) partai Nasdem Kabupaten Lahat Hj. Sri Nurdianti turut menyesalkan kejadian tersebut, menurut perempuan yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan ini, tidak seharusnya forum intelek dan terhormat tersebut dikotori dengan kejadian dimaksud.
Yang lebih disayangkan perempuan yang akrab dipanggil Bunda ini, adanya orang yang tidak mempunyai kafasitas di dalam forum sampai masuk dan turut terlibat dalam insiden. Dikatakan Sri, perbedaaan pendapat merupakan hal biasa, dituturkannya secara pribadi ia selaku Ibu dari Arry, sebenarnya sudah meminta Arry, untuk tidak mempersoalkanya lagi dan menganggap kejadian tersebut sebagai pengalaman, pembelajaran kedepan.
“Adu argumen biasa di dalam forum. Ini forum intelek dan terhormat, tetapi sangat kita sayangkan kok ada orang lain yang tidak mempunyai kafasitas sama sekali masuk dalam forum secara leluasa. Kejadian tesebut sangat kita sayangkan, saya inginkan semuanya baik dan kita tunggu etikad baik,” ujarnya.
Terkait penganiayaan yang terjadi pada kader Nasdem, Arry, sudah sampai ke DPP dan DPW partai Nasdem, sehingga harus keputusan partai untuk memutuskan persoalan tersebut. Sejauh ini belum ada intruksi dari DPP dan DPW partai terkait persoalan tersebut. “Damai tidaknya kita tunggu intruksi partai, “tegas Sri.
Sementara Badan Kehormatan (BK) DPRD Lahat, akan memanggil politisi partai Gerindra, Nopran Marjani dan Politisi Partai Nasdem, Arry, terkait keduanya terlibat perkelahian saat proses pemilihan Ketua Komisi IV, Selasa (1/10) di ruang komisi IV.
Ketua BK DPRD Lahat, Edwar mengatakan akan memanggil kedua anggota tersebut. Meski demikian, Edwar belum bisa mengatakan kapan pemanggilan akan dilakukan terlebih dirinya sendiri baru saja terpilih sebagai ketua BK. Bahkan, kata dia saat kejadian dia sendiri belum terpilih sebagai ketua BK.
“Belum tau kapan kita panggil. SK sebagai ketua BK saja belum saya pegang, “ujar Edwar, disambangi di gedung DPRD Lahat, Kamis (3/10).
Secara pribadi, dirinya sendiri belum mengkonfirmasi kejadian tersebut sehingga ia tidak bisa berkomentar banyak. “Sudah dulu ya dek saya masih ada rapat, “ujar Edwar, sambil meninggalkan awak media.
Ketua DPRD Lahat, Fitrizal Homizi, sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Dikatakan Fitrizal, dirinya sendiri sejak kejadian telah berupaya agar keduanya berdamai dan menyelsaikan secara kekeluargaan.
“Persoalan sudah selesai keduanya sudah berjabat tangan. Dan Arry juga sudah bersedia damai dan melupakan persoalan ini. Ya ini tentu jadi pelajaran. Namun demikian, di DPRD sendiri biasa yang namanya beda pendapat, “ujarnya.
Sementara itu Arry, yang sudah melaporkan persoalan tersebut ke Polres Lahat, saat dibincangi, Kamis (3/10) mengatakan laporannya ke Polres Lahat, tetap berlanjut. Secara pribadi ditegaskan Arry, dia tidak ada masalah lagi dengan Nopran. Hanya saja, perlakuan yang dilakukan tidak bisa diterima. Tak hanya itu, Arry, juga menegaskan ia tidak bisa menerima ada pihak lain diluar anghota DPRD Lahat, yang ikut melakukan pemukulan.
“Sejauh ini laporan tetap jalan dan sampai manapun saya tidak terima adanya pihak luar selain Nopran yang ikut memukul saat kejadian, “kata Arry. Saat ditanya apakah Nopran atau utusan datang atau menghubunginya untuk membicarakan persoalan terset, Arry menuturkan belum ada.