Idealis.co.id, Lahat – Kasus tindak pidana pencabulan anak dibawah umur M (14) berketerbelakangan mental yang menimpa warga Desa Jati, Kecamatan Pulau Pinang berlanjut, pelaku Sarwanto (40) warga desa setempat korban dijerat dengan pasal 81 dan atau 82 UU RI nomor 17 tahun 2016 perihal tentang penetapan Perpu nomo 01 tahun 2016, tentang perubahan kedua UU RI nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan anak.
Dari perbuatan tersebut, tersangka bemoral bejat ini terancam pidana kurungan penjara minimal 5 (lima) tahun dan maksimal 15 tahun penjara. Tersangka sudah meringkuk di hotel Prodeo milk Lapas Kelas II A Lahat untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Terangkum, modus tersangka bisa mencabuli korban hingga tiga kali, menurut keterangan korban, dengan cara memanggil dan mengimingi korban duit jajan sebesar 5 ribu rupiah dengan modus minta pijiti dan membawa korban ke salah satu rumah kosong di Desa Jati.
Tersangka pada saat berada di dekat korban mengelus elus bagian sensitif korban, pada saat perlakukan selanjutnya di hari berbeda, korban kembali diberi duit 20 ribu rupiah dan langsung dibawa ke semak-semak dan akan disetubuhi karena korban berontak dan menolak kejadian mesum tersebut beruntung tidak terjadi.
“Kalau keterangan sementara perbuatan cabul,
berkas sudah dikirim ke Kejari Lahat dan tahap penelitian Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Lahat,”ungkap Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga melalui Kasatreskrim Polres Lahat AKP Sapta Eka S.H didampingi Kanit PPA Polres Lahat Ipda Agus Santoso. Selasa, (30.01.2024).
Saat disinggung situasi pasca kejadian, disampaikan Kasatrekrim AKP Sapta, untuk situasi Kamtibmas di lokasi kejadian terpantau kondusif dan aman. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk memberikan rasa aman dan nyaman di lingkungan warga Desa Jati.
“Situasi kondusif hingga sampai saat ini, tersangka sudah ditahan di Lapas Kelas II A Lahat guna menjalani proses hukum lebih lanjut,”tegasnya.