Lahat, Detiksriwijaya – Percobaan pemberlakukan jalur satu arah di wilayah jantung Kota Lahat (Jalur Mayor Ruslan) Pasar Lama-Pasar Baru (Pasar Lematang), timbulkan kemacetan panjang. Senin, (08.11.2021).
Pantauan di lokasi, tepatnya di simpang empat Pasar Lama (Pasar Kangkungan) terjadi penumpukan kendaraan roda dua maupun roda empat, yang datang dari jalur Jalan Serelo, jalur lintas Kelurahan Kota Negara serta pengendara dari Kelurahan Kota Jaya (Pasar Bawah).
Petugas Dishub sebanyak dua orang serta tenaga Satpol PP satu orang, tak sanggup membendung dan mengatur lalu lintas. Kemacetan panjang pun, tak bisa terurai.
Beberapa pengendara yang sempat dibincangi nampak geram dan menggerutu karena terjebak dalam macet. Makian pun, harus diterima beberapa petugas jaga yang mengatur lalu lintas dari pengendara.
Seperti yang diketahui Sistem satu arah (SSA) adalah suatu pola lalu lintas yang dilakukan dengan merubah jalan dua arah menjadi jalan satu arah yang berfungsi untuk meningkatkan keselamatan dan kapasitas jalan dan persimpangan sehingga meningkatkan kelancaran lalu lintas yang biasanya diterapkan diwilayah perkotaan.
“Kacau balau kamu (pemerintah) yang buat aturan nih,”ujar pengendara roda empat yang sebelumnya menghardik petugas karena dianggap tak mampu urai macet.
Beberapa pengendara dari jalur Jalan Serelo menuju arah Kelurahan Kota Negara, juga mengungkapkan bahwa penetapan jalur satu arah untuk di Kota Lahat kurang tepat.
“Macet, macet panjang kalau dibuat macam ini,”ungkapnya dibarengi pengendara menekan klakson panjang.
Sama halnya, yang diungkap juru parkir yang bertugas di lahan parkir lokasi terjadinya macet. Macet tersebut belum terurai dari pagi tadi.
“Macet dari pagi tadi, dak lancar-lancar. Kurang tepat dibuat satu jalur cak ini,”katanya.
Sementara Yuliandi Kasi Andalalin Dishub Lahat, dibincangi di lokasi mengatakan jalur simpang empat kangkungan dari tadi sangat susah diurai.
“Macet dari tadi, aq selaku petugas dak tetatai kalau nak di jalan terus, tenaga kurang,”ungkapnya.
Ketika ditanya, tanggapan terkait efektifitas diberlakukannya sistem One Way, Yuliandi mengatakan untuk tanggapan tersebut dirinya tidak mempunyai wewenang untuk menjawab.
“Kalau itu bukan wewenang aku, yang berhak Kabid Muklis takutnya salah jawab,”ujarnya.
Saat berita ini diterbitkan, kemacetan masih tak terurai.