Tiasman : Jadi Maksudku Cam Mana…?

- Jurnalis

Minggu, 16 September 2018 - 10:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, Detiksriwijaya – Tiasman Girsang (55) pejalan kaki asal Kecamatan Kikim Barat, Kabupaten Lahat menunaikan nazarnya menempuh ratusan kilo meter menuju Istana Negara Jakarta dalam misi membayar nazar untuk bertemu Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo (Jokowi, red) terkendala aturan.

 

 

 

Paguyuban Anak Rantau Palembang (ARP, red) yang mengawal serta memantau kedatangan Tiasman girsang saat pertama kali menginjakkan kakinya di Pulau Jawa, juga telah menempuh berbagai cara serta mengikuti prosedur yang ditentukan agar bisa bertemu dengan Jokowi.

 

 

 

Sifat dari Tiasman yang tidak mau merepotkan orang lain juga menjadi persoalan tersendiri bagi anggota ARP. Seperti halnya tadi malam Sabtu, (15/09) Tiasman memutuskan untuk bermalam di Masjid Istiqlal Jakarta. Dihubungi di nomor telponnya, Tiasman Girsang berharap agar niatannya untuk bertemu Jokowi bisa tercapai, namun untuk bertemu seorang Kepala Negara bukanlah pekara yang mudah seperti membalikkan telapak tangan.

 

 

 

“Saya sekarang berada di Istana Negara, namun saya kebingungan belum juga ada kepastian harus menunggu, sudah masuk lima hari saya menunggu yang dijadwalkan 10 hari baru bisa bertemu Presiden,” ujar Tiasman Girsang. Minggu (16/09).

Baca Juga :  Puluhan Pengendara Terjaring Dalam Giat 21

 

 

 

Berangkat dengan bermodal pas pasan, semakin membuat Tiasman kesulitan untuk bertahan di ibu kota negara. Situasi ini diperparah lagi dengan uang saku yang semakin menipis. “Saya mengerti keinginanan anak paguyuban rantau palembang, tapi saya gak enak karena merepotkan mereka, jadi maksudku tolong pandu aku, cam mana supaya misiku ini gak merepotkan warga disini,” terang Tiasman.

 

 

 

Kalau untuk tinggal di rumah pribadi Tiasman sebenarnya ada anaknya yang menetap di Jakarta dan sudah memiliki rumah sendiri, namun dirinya menegaskan bahwa dirinya warga Negara Indonesia serta dari awal keberangkatan resmi diketahui pemerintah di Kabupaten, Kota maupun Provinsi yang dilaluinya dalam berjalan kaki.

 

 

 

Jadi, lelaki berdarah Medan ini berharap pemerintah bisa sedikit membantunya untuk berteduh dari panas maupun hujan saat berada di Ibu Kota Negara. “Kalau untuk pribadi saya menginap anak saya ada di sini, tapi saya dari awal berangkat resmi diketahui pemerintah, tolong bantu saya arahkan saya kemana selagi saya disini. Gimana pemerintah ini memperlakukan warganya, bantu saya misi saya ini jelas bukan ada embel embel lain,” sampainya.

Baca Juga :  Besok Pertamina Gelar Operasi Pasar Alokasikan 4980 LPG 3 Kg Di 16 Pangkalan

 

 

 

Sementara, Agus penasehat paguyuban ARP dibincangi dirinya bersama anggota ARP memantau terus Tiasman dalam menjalankan nazarnya. Namun yang menjadi kegundahan anak anak ARP adalah Tiasman Girsang tidak mau lagi tinggal di paguyuban ARP dengan alasan tidak ingin merepotkan. “Kami juga bingung, beliau selalu merasa gak enakan, sebagai contoh beliau lebih memilih tidur di Masjid Istiqlal,” imbuh Agus.

 

 

 

Dijelaskan Agus, namun untuk memastikan kesehatan Tiasman anggota ARP bergantian mendampinginya. “Kami anak anak Paguyuban Anak Rantau Palembang bakal terus mengawal beliau. Mudah mudahan apa yang beliau niatkan segera tercapai, kasian juga anak istri beliau yang menunggu,” tandasnya.

 

Berita Terkait

PMIL : Sektor Tambang Batubara Lahat Apakah Masih Bisa Bertahan 1 Januari 2026?
Hari Sumpah Pemuda Ke 97 Insan Adhyaksa Kejari Lahat Harus Mampu Menunjukkan Jati Diri Sebagai Abdi Negara Yang Tangguh Dan Berintegritas
Bawa Loader Cafe Remang Di Lahat Dibakar Dan Dirobohkan, Wakil Bupati Lahat Warning Pemilik Cafe Remang Wilayah Kikim Area
Wabup Lahat Sebut Talang Jawa Selatan Masyarakat Termiskin Di Lahat
Begal Keok Dilawan Pelajar Nyaris Tewas Dihajar Massa, Beruntung Tim Jagal Bandit Cepat Ke TKP
Razia Gabungan Lapas Kelas II A Lahat Amankan Berbagai Barang Bukti, Sangsi Berat Bakal Diberlakukan Bagi Warga Binaan
Sosok Mediator Dan Negosiator Yang Berhasil Membuat PT. SMS Tak Berkutik Penuhi Tuntutan 34 Desa Di Kecamatan Kikim Raya Dan Gumay Talang
Digeruduk Ribuan Massa Dari Kecamatan Kikim Area Dan Kecamatan Gumay Talang, PT. SMS Menyerah Penuhi Permintaan Demonstran 

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 09:17 WIB

PMIL : Sektor Tambang Batubara Lahat Apakah Masih Bisa Bertahan 1 Januari 2026?

Selasa, 28 Oktober 2025 - 08:45 WIB

Hari Sumpah Pemuda Ke 97 Insan Adhyaksa Kejari Lahat Harus Mampu Menunjukkan Jati Diri Sebagai Abdi Negara Yang Tangguh Dan Berintegritas

Jumat, 24 Oktober 2025 - 19:49 WIB

Bawa Loader Cafe Remang Di Lahat Dibakar Dan Dirobohkan, Wakil Bupati Lahat Warning Pemilik Cafe Remang Wilayah Kikim Area

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:03 WIB

Wabup Lahat Sebut Talang Jawa Selatan Masyarakat Termiskin Di Lahat

Selasa, 14 Oktober 2025 - 21:18 WIB

Begal Keok Dilawan Pelajar Nyaris Tewas Dihajar Massa, Beruntung Tim Jagal Bandit Cepat Ke TKP

Minggu, 5 Oktober 2025 - 08:33 WIB

Sosok Mediator Dan Negosiator Yang Berhasil Membuat PT. SMS Tak Berkutik Penuhi Tuntutan 34 Desa Di Kecamatan Kikim Raya Dan Gumay Talang

Kamis, 2 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Digeruduk Ribuan Massa Dari Kecamatan Kikim Area Dan Kecamatan Gumay Talang, PT. SMS Menyerah Penuhi Permintaan Demonstran 

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:42 WIB

Tronton Angkut Serbuk Kayu Libas Pengendara Satria FU Warga Gumay MD Di Tempat

Berita Terbaru