PALEMBANG – Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan, beserta Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain Adinegara dan Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Dansatgas karhutla) Kolonel Iman Budiman hari ini, Rabu (10/10) mengadakan patroli udara untuk melihat langsung titik-titik api (hotspot) yang menyebabkan kabut asap di Kota Palembang beberapa hari lalu.
Pangdam II Sriwijaya mengatakan, ia bersama Kapolda dan Dansatgas akan patroli melalui udara melihat real di lapangan hotspot yang ada dan penanggulangannya.
“Berdasarkan laporan dari Dansatgas Karhutla, Pangdam II/Swj menyampaikan ada hotspot di tiga lokasi. Yakni di Desa Ibul 1, Desa Lorok di Kabupaten Ogan Ilir dan Musi Banyuasin. Kita akan patroli udara untuk melihat langsung hotspot, mudah-mudahan sudah dipadamkan,” jelasnya di Posko Satgas Karhutla, Jalan Akses Bandara, Rabu (10/10).
Lanjutnya, dua hari belakangan ini hotspot sudah berkurang secara drastis dibanding beberapa hari lalu. Pada tanggal 5-6 Oktober hotspot meningkat tetapi sudah bisa diatasi.
“Petugas TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat bahu membahu memadamkan api. Kepada masyarakat kita sudah himbau untuk tidak membakar lahan,” terangnya.
Ia berharap segera turun hujan sehingga hotspot dapat padam dan masyarakat dapat menanam. Walaupun beberapa hari ini sudah turun hujan namun personilnya masih tetap di lapangan berpatroli agar tidak terjadi pembakaran hutan dan lahan.
“Hari ini yang terbakar hanya setengah hektar. Walaupun kecil tetap harus kita padamkan. Lahan masyarakat yang terbakar hanya kecil antara setengah sampai dua hektar tidak ada milik korporasi,” ungkapnya.
Ditambahkannya, personilnya saat ini masih di lapangan yakni di 55 desa rawan karhutla, dengan jumlah 260 orang. Dua hari.lalu ia mengatakan ada penambahan 62 personil dari Kodam II Sriwijaya untuk mengamankan konservasi di daerah Pampangan.
“Personil kita di lapangan sudah cukup, tidak perlu ada penambahan personil lagi. Personil kita tetap akan ada dilapangan sampai situasi memungkinkan,” tegasnya.
Sementara itu Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan selama tahun 2018 titik-titik api yang terpantau adalah 74 titik api di OKI, 38 titik api di OI, 28 kasus di Muba, 13 titik api di Muara Enim sementara di OKU Induk dan Musi Rawas hanya 1 titik api.
“Sejauh ini luasan yang ditangani oleh penyidik adalah 1.035 hektar, memang kebakarannya ada yang setengah hektar yang paling besar 225 hektar milik korporasi, Rambang dan di Bayung Lencir, Muba ada 100 hektar,” urainya
Ia menyampaikan, dari sejumlah karhutla yang sudah ditangani oleh pihaknya sebanyak 8 kasus satu korporasi dan 7 perorangan. Ia mengatakan bahwa sebenarnya korporasi ada dua kasus tetapi masih dalam penyelidikan untuk mencari tersangkanya belum penyidikan.
“Sudah ada P 21, malah di OI sudah disidangkan mungkin sudah vonis. Untuk penyidikan karhutla menjadi kewenangan masing-masing Polres,” tutupnya.